IMAN adalah kedua-dua : cahaya dan kekuatan ; dengannya manusia meningkat setinggi-tingginya sehingga mencapai nilai yang melayakkannya ke Syurga. Dengan kegelapan KUFUR, ia jatuh serendah-rendah darjat yang membawanya ke Neraka..
Pages
▼
Saturday, June 30, 2012
Bidah alert for 15th of Shaban
Specifying the day of the 15th of Sha’baan by fasting or reciting the Qur.aan or performing naafilah prayers
Question: We see some people specifying the 15th of Sha’baan with
particular supplications and reciting the Qur.aan and performing
naafilah prayers. So what is the correct position concerning this, and
may Allaah reward you with good?
Response: That which is
correct is that fasting the 15th of Sha’baan or specifying it with
reciting (the Qur.aan) or making (particular) supplications has no
basis. So the day of the 15th of Sha’baan is like any other 15th day of
other months. So from that which is known is that it has been legislated
for a person to fast the 13th, 14th and 15th of every month, however,
Sha’baan is characterised unlike the other months in that (except for
Ramadhaan) the Prophet (sal-Allaahu `alayhe wa sallam) used to fast more
in Sha’baan than any other month . So he used to either fast all of
Sha’baan or just a little. Therefore, as long as it does not cause
difficulty for a person, it is befitting to increase in fasting during
Sha’baan in adherence to the example of the Prophet (sal-Allaahu `alayhe
wa sallam).
Shaykh Ibn ‘Uthaymeen
al-Bid’u wal-Muhdathaat wa maa laa Asla lahu – Page 612
Fataawa Shaykh Muhammad Ibn Saalih al-’Uthaymeen – Volume 1, Page 190
Standing the night of the 15th of Sha’baan in prayer and fasting during it’s day
Question: Is standing the night of the 15th of Sha’baan in prayer and fasting during it’s day legislated?
Response: Nothing firm and reliable has been established on the
authority of the Prophet (sal-Allaahu `alayhe wa sallam) that he stood
in prayer in the night and fasted during the day of the 15th of
Sha’baan. So the night of the 15th of Sha’baan is like any other night,
and if someone is a regular worshipper during other nights, then he may
stand the night in prayer on this night without assuming anything
special (because of it being the night of the 15th of Sha’baan). This is
because specifying a time for any act of worship requires a authentic
proof, so if there is no authentic proof then the act is regarded as an
innovation and all innovations are misguidance. Likewsie, regarding
specifically fasting during the 15th day of Sha’baan, then no
(authentic) proof has been established on the authority of the Prophet
(sal-Allaahu `alayhe wa sallam) to indicate the legislation of fasting
on that particular day.
As for that which is mentioned from the
ahaadeeth regarding this subject, then all of it is weak as the people
of knowledge have indicated. However, whoever has the habit of fasting
the 13th, 14th and 15th (of every month), then he can continue and fast
during Sha’baan as he fasts during the other months, without assuming
anything special about the 15th of Sha’baan. Also, the Prophet
(sal-Allaahu `alayhe wa sallam) used to increase in fasting during this
month (Sha’baan), however, he did not particularise the 15th day, rather
proceeded as per norm.
Shaykh Ibn Fowzaan
al-Bid’u wal-Muhdathaat wa maa laa asla lahu – Page 614
Noorun alad-Darb Fataawa Shaykh Saalih Ibn Fowzaan – Volume 1, Page 87
Giving sadaqah specifically on the night of 15th of Sha’baan
Question: When my father was alive, he entrusted me to give sadaqah
(charity) according to my means on the 15th of Sha’baan every year, and
likewise I have been doing this ever since. However, some people have
admonished me for doing so saying it is not permissible. So is giving
sadaqah on the night of the 15th of Sha’baan permissible according to
the willment of my father or not? Kindly advise us and may Allaah reward
you with good.
Response: To specify the giving of sadaqah on
the night of the 15th of Sha’baan every year is an innovation, and
despite your father having entrusted you with that, it is not
permissible. It is befitting you give this sadaqah without specifying
the night of the 15th of Sha’baan, rather do so every year and in
whichever month, but without particularising any one month (on a
consistent basis). However, it is permissible to do so in the month of
Ramadhaan (for the evidence which indicates so).
And with
Allaah lies all success and may Allaah send prayers and salutations upon
our Prophet (sal-Allaahu `alayhe wa sallam) and his family and his
companions.
The Permanent Committee for Islaamic Research and Fataawa
al-Bid’u wal-Muhdathaat wa maa laa Asla lahu – Page 611
Fataawa al-Lajnah ad-Daa.imah lil-Buhooth al-’Ilmiyyah wal-Iftaa. – Fatwa No. 9760
Abdullah Khan
Hukum Imam Tidak Membimbing Berdoa Selepas Solat.
Hukum Imam Tidak Membimbing Berdoa Selepas Solat.
Soalan:
Apakah benar berdoa secara berjemaah selepas solat fardhu itu bukan
dari amalan Nabi, para Sahabat dan para imam mazhab yang empat?
Jawapan:
Setakat yang difahami, perselisihan yang berlaku di kalangan para
ulamak hanyalah berkisar kepada amalan berzikir secara berjemaah
(beramai-ramai) selepas solat-solat fardu. Pandangan terkuat, berzikir
secara berjemaah itu adalah boleh dengan syarat:
1 - Dilakukan
sekali-sekala khususnya dalam rangka mengajari makmum tentang kaedah
berzikir selepas solat. Ia tidak tetap dilakukan sebagaimana amalan
sebahagian besar umat Islam hari ini.
2 - Ia tidak mengganggu
jemaah lain yang masih / sedang melakukan ibadah solat. Setahu saya,
tiada khilaf di kalangan para ulamak akan haramnya mengeraskan bacaan
zikir sehingga mendatangkan gangguan kepada orang yang sedang beribadah.
3 - Lafaz dan bilangan (kaifiyat / tatacara) berzikir itu hendaklah
sabit secara sahih daripada Sunnah Nabi, bukannya kaifiyyat yang
direka-reka tanpa sebarang dalil yang mendukunginya.
Adapun
berdoa secara beramai-ramai dengan bimbingan imam dan tetap melakukannya
setiap kali selesai solat, tidak diketahui adanya dalil atau fatwa para
ulamak mazhab yang membolehkannya. Setakat ini tidak ada. al-Imam
al-Nawawi rahimahullah menjelaskan di dalam kitabnya al-Majmu’ Syarah
Muhadzdzab jilid 3, ms. 484-488:
وأما ما اعتاده الناس أو كثير منهم من تخصيص دعاء الأمام بصلاتي الصبح و العصر فلا أصل له
"Adapun yang biasa dilakukan oleh kebanyakan manusia dengan menugaskan
imam untuk khusus (membimbing) doa pada solat Subuh dan Asar, maka hal
itu tidak ada dasarnya (di dalam agama)."
Ketika Syeikh
al-Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah (728H) ditanya tentang golongan yang
membantah imam kerana tidak berdoa selepas solat, beliau menjawab
sebagaimana yang tersebut di dalam kitabnya Majmu’ al-Fatwa al-Kubra:
"Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berdoa bersama makmum
selepas solat fardhu seperti yang dilakukan oleh sesetengah orang
selesai menunaikan solat subuh dan asar. Hal itu baik. Sesiapa yang
mengatakan bahawa al-Imam al-Syafie menyukainya, maka tanggapan itu
salah. Kenyataan dalam kitab-kitabnya menafikan hal itu. al-Imam Ahmad
dan yang lain tidak menyukai perbuatan itu." - al-Majmu’ al-Fatwa
al-Kubra 1/215.
~Mohd Hairi Nonchi
Renungan : Contoh Pemimpin..
Setelah sang suami meraih kemenangan dalam pemilihan umum presiden Mesir maka Najla Mahmoud dipastikan menjadi Ibu Negara dari Negeri Piramida itu. Sosoknya pun kini perlahan menjadi perhatian dunia.
Istri dari Presiden baru Mesir ini dinilai merupakan sosok wanita Islami yang kerap mengenakan pakaian sederhana dengan kerudung yang menutupi kepalanya.
Karena itulah sosok Najla dinilai sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan Suzanne Mubarak, yang lebih mengandalkan gaya busana modern dengan setelan baju dan celana panjang. Sebagai seorang ibu negara Suzanne kerap digambarkan memiliki gaya hidup glamor.
Namun, gaya berbusana Najla perlahan menuai kritikan dari sejumlah pihak. Kritikan ini didasarkan pada pandangan bahwa Najla tidak layak mewakili Mesir di luar negeri dengan gaya berbusananya itu.
Pekan lalu, foto Najla yang tengah mengenakan baju sederhana dengan kerudung longgar menutupi bagian dada marak beredar di dunia maya. Foto ini pun menimbulkan sejumlah kritikan terhadap Najla.
"Ia sama sekali tidak terlihat merepresentasikan Mesir dengan pakaian yang dikenakannya. Tentunya akan sangat menyenangkan memiliki seorang ibu negara yang sama sekali tidak memiliki ide-ide terkait hak-hak progresif perempuan," tulis salah seorang warga Mesir, yang dikutip Albawaba, Selasa, (26/6/2012).
Sebuah situs gaya hidup dan hiburan di Kairo, The Scenario, bahkan terang-terangan menyerang gaya berbusana Najla. Bahkan situs itu menampilkan postingan dengan judul "Apakah Anda mencoba merayu Saya Nyonya Morsi?" lengkap dengan foto Najla berikut sebuah pertanyaan, "Apakah perempuan ini yang Anda inginkan untuk mewakili Mesir?".
Najla yang lahir di Kairo pada 1962 ini ternyata masih terikat hubungan darah dengan Morsi. Ia tidak lain adalah sepupu Morsi dari pihak ibu. Pasangan ini menikah pada 1979 dan dikaruniai lima anak.
Nama Najla selama bertahun-tahun telah tercatat sebagai anggota kelompok Ikhwanul Muslimin, dimana suaminya juga bergelut di wadah politik yang sama. Perempuan bersahaja ini juga diketahui juga pernah mengecap bangku kuliah di University of Southern California - USA.
Sejak suaminya dinobatkan sebagai Presiden Mesir, Najla sempat menyatakan, ia menolak dipanggil dengan sebutan ibu negara. Najla pun lebih memilih untuk dipanggil dengan sebutan 'Em Ahmed' atau ibu dari Ahmed (merujuk pada nama putra pertamanya).
"Islam mengajarkan bahwa Presiden adalah pelayan bagi rakyat Mesir. Ini berarti istri dari presiden juga adalah seorang pelayan bagi rakyat. Setiap sebutan yang telah dipaksakan harus kita hilangkan dari kamus politik dan sosial," tegas Najla.
Tidak hanya itu, Najla bahkan dikabarkan sempat menolak untuk pindah ke kediaman resmi kepresidenan yang sebelumnya ditempat oleh Husni Mubarak. Najla mengatakan, ia lebih memilih tinggal di sebuah distrik dimana rakyat dengan mudah dapat menemuinya.(rhs)
~Islamic united
Friday, June 29, 2012
Khasiat Petai
1. Strok. Berdasarkan penelitian yang diperolehi daripada The New England Journal of Medicine mendapati amalan memakan petai setiap hari berupaya menurunkan risiko kematian akibat strok sebanyak 40 peratus.
2. Merokok. Petai dikatakan berupaya membantu individu yang ingin berhenti merokok. Vitamin B6, B12, kalium dan magnesium yang terdapat di dalam petai dikatakan berupaya membantu tubuh sembuh cepat daripada ketagihan nikotin.
3. Anemia. Dengan kandungan zat besi yang tinggi, petai berupaya menstimulasi pembentukan sel darah merah sekali gus mengurangkan derita pesakit anemia.
4. Sembelit.Petai memiliki kandungan sera yang tinggi. la membantu memudahkan proses pencernaan sekali gus mengelakkan masalah sembelit.
5. Kegemukan.Hasil kajian yang dilakukan oleh Institut Psikologi Austria, mendapati tekanan yang dialami akibat kerja menyebabkan ramai yang memilih coklat untuk mengurangkan tekanan. Begitu pun, makanan tersebut sebenarnya membuatkan anda berhadapan dengan masalah kegemukan. Amalan memakanan petai berupaya mengatasi masalah kegemukan.
6. Depresi. Petai dipercayai dapat mengurangkan depresi. Ini kerana ia mengandungi Trytophan yang berupaya merubah mood seseorang menjadi lebih relaks dan tidak tertekan.
1. Strok. Berdasarkan penelitian yang diperolehi daripada The New England Journal of Medicine mendapati amalan memakan petai setiap hari berupaya menurunkan risiko kematian akibat strok sebanyak 40 peratus.
2. Merokok. Petai dikatakan berupaya membantu individu yang ingin berhenti merokok. Vitamin B6, B12, kalium dan magnesium yang terdapat di dalam petai dikatakan berupaya membantu tubuh sembuh cepat daripada ketagihan nikotin.
3. Anemia. Dengan kandungan zat besi yang tinggi, petai berupaya menstimulasi pembentukan sel darah merah sekali gus mengurangkan derita pesakit anemia.
4. Sembelit.Petai memiliki kandungan sera yang tinggi. la membantu memudahkan proses pencernaan sekali gus mengelakkan masalah sembelit.
5. Kegemukan.Hasil kajian yang dilakukan oleh Institut Psikologi Austria, mendapati tekanan yang dialami akibat kerja menyebabkan ramai yang memilih coklat untuk mengurangkan tekanan. Begitu pun, makanan tersebut sebenarnya membuatkan anda berhadapan dengan masalah kegemukan. Amalan memakanan petai berupaya mengatasi masalah kegemukan.
6. Depresi. Petai dipercayai dapat mengurangkan depresi. Ini kerana ia mengandungi Trytophan yang berupaya merubah mood seseorang menjadi lebih relaks dan tidak tertekan.
KHAS BUAT ANAK LELAKI.
Assalamualaikum wbth...
Saya ingin berkongsi khutbah jumaat siang tadi khas buat anak lelaki yang boleh membuat kita merenung dn mulai merindui ibu kita. Khutbah mengenai bagaimana seorang ibu mengandung bayi, dan membawa kandungan nya yang membesar semakin membesar kemana saja, bukan 1 hari...bukan 1 bulan tapi 9 bulan dalam situasi yang susah dan payah.
Kemudian ketika proses kelahiran ...satu lagi azab harus di tanggung yang tidak akan ada seorang lelaki pun yang sanggup mengharunginya. Selepas melahirkan satu lagi kesakitan dan kepayahan di hadapinya akibat kesan jahitan dalam proses berpantang selama 3 bulan. Bila si ibu sihat tugasnya tidak habis disitu...maka bermulalah era mendidik dgn penuh kasih sayang, kemana saja sianak pergi sibu pasti bimbang... malah kerap merindui si anak...
Bila si anak dewasa mula bekerja ...si anak masih lagi tidak lupakan ibunya dari segi kewangan dan sakit pening ibu. Tapi... apabila si anak masuk saja ke alam perkahwinan dan mempunyai cahaya mata , maka disini sikap rindu, ingatan pada ibunya sudah mula berkurangan....tahu kenapa ? kerana rasa rindu dan ingatan sudah bertukar pada isteri dan cahaya mata nya.
kalau dulu kerap menziarah dan bertanya khabar ibunya...tapi sikap itu sudah makin menurun....malah si anak selalu bermewah makan luar bersama isteri dan cahaya mata nya sehinggakan tidak terlintas di dalam hatinya : '' ibu aku makan apa hari ini ya '' . Malah jika dia mendengar berita anaknya sakit di sekolah atau hostel...walaupun demam biasa saja ...maka susah bagaimana pun, jauh bagaimana pun dia sanggup mendapatkan anak nya.
Tapi kasih si anak sudah lama berubah...bila dengar berita ibunya demam maka si anak tadi mulalah mencari alasan. Alasan yang paling famous sekali '' tidak ada masa ''. Maka si ibu pun carilah panadol sendiri....! Kita harus bayangkan bagaimana orang tua demam panas dalam sakit semua badan....sejuk kan ?? Tapi tau apa si ibu akan jawab ?...'' tak apa lah dia sibuk tu... '' Allahu rabbi...ingat lah wahai anak lelaki , tanggung jawab anak lelaki pada kedua ibu bapa nya sepanjang hayat mereka.
Selagi ada lagi sedikit umur mereka kita sayangi dan ambil beratlah tentang ibu bapa kita. Kadang2 kita bukan tidak ambil berat kan? tapi kita terlupa...maka di ruang yang sempit ini saya mengingatkan diri saya dan juga anda iaitu... hidup seperti roda , hari ini kita layan ibu bapa kita begini...nanti di masa akan datang anak kita pula yang akan layan begitu juga....Rindui lah mereka seperti mana mereka merindui kita, tapi mereka tidak luahkan...seperti biasa mereka akan kata:...'' tak apalah dia sibuk tu...! ''..............
Thursday, June 28, 2012
Kenapa Wilayah Homs paling dibenci Syi'ah..
Tahukah
kita kenapa wilayah Homs merupakan di antara wilayah yang teruk dibom
dan diserang oleh rejim Basyar khususnya daerah Baba Amr?
Apakah yang menyebabkan kota tersebut teruk diserang dan dibedil?
Dalam sejarah, sebenarnya di kota ini ialah tempat bersemadinya jasad
lebih 400 orang sahabat Rasulullah s.a.w. yang telah berjuang
membebaskan wilayah-wilayah ini daripada cengkaman Rom atau Parsi termasuklah Sayyidina Khalid al-Walid r.a
Sebelum tercetusnya perang Qadisiyyah pada 636 M, sahabat Nabi s.a.w
yang bernama Saad ibn Abi Waqqas telah meminta bantuan tambahan daripada
Khalifah Umar al-Khattab r.a bagi tujuan menghadapi peperangan dengan
tentera Parsi.
Lalu Saidina Umar telah menyahutnya, tetapi
dengan mengirim hanya 2 orang sahaja seraya berkata dalam suratnya
kepada Saad "aku kirimkan kamu 2 orang ini yang mana ia sama seperti aku
kirimkan 2000 orang tentera, iaitu Tulaihah Bin Khuwailid dan Amar Bin
Ma'ad Yakreb.." - riwayat Thabarani
Setelah tercetusnya
pertempuran, Amr Bin Maad Yakreb telah memperlihatkan kehebatan yang
sangat mengkagumkan kaum muslimin. Beliau telah berjaya memimpin
peperangan dengan jayanya dan telah membunuh begitu ramai tentera Parsi
yang kemudiannya berakhir dengan kemenangan kaum muslimin.
Beliau telah meninggal dunia di Baba Amr dalam wilayah Homs yang
mengambil nama sempena nama beliau. Kuburnya berada di kawasan
perkuburan al-Kutaib iaitu suatu kawasan perkuburan kedua terbesar
selepas perkuburan al-Baqi' di Madinah.
Di bandar tersebut
jugalah telah dimakamkan sekurang-kurangnya 400 jasad sahabat-sahabat
Nabi s.a.w yang telah sama-sama berjuang hingga sampai ke wilayah ini
demi membawa risalah Islam. Termasuklah sebahagian pejuang-pejuang
Qadisiyyah yang telah mengalahkan kerajaan Parsi tahun 636 M tersebut.
Baba Amr- Kota ini sangat dibenci oleh rejim Basyar dan Iran khususnya
lantaran tokoh dan pejuang-pejuang dari kalangan sahabat-sahabat Nabi
s.a.w yang menyebabkan kekalahan kaum parsi dalam peperangan Qadisiyyah
dahulu telah dimakamkan di sini.
Kini ia telah menjadi tempat
bagi kaum Parsi/Iran dan sekutu-sekutunya untuk membalas dendam terhadap
kekalahan silam mereka suatu ketika dahulu.
Semoga Allah memelihara pejuang-pejuang Syria yang merupakan 'cucu-cicit' Saidina Khalid al-walid yang pasti akan mempert
~Rakyat Malaysia Bersama Revolusi Syria
GANJARAN PAHALA MENDENGAR BACAAN AL QURAN...
Di dalam Islam, bukan membaca Al-Quran saja menjadi ibadah dan amal yag mendapat pahala dan RAHMAT ALLAH, tetapi mendengarkan bacaan Al-Quran pun begitu juga... Tentang pahala orang mendengarkan bacaan Al-Quran dengan jelas dalam Surah Al-A'raaf ayat 204 disebut sebagai berikut: Artinya: "Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah (baik-baik) dan perhatikan lah tenang, agar kamu mendapat rahmat"...
MENDENGAR BACAAN AL QURAN dengan baik dan tenang, dapat menghibur perasaan sedih, menenangkan jiwa yang gelisah dan melunakkan hati yang keras, serta mendatangkan petunjuk ALLAH... Itulah yang dimaksudkan dengan rahmat Allah, yang diberikan kepada orang yang mendengarkan bacaan Al-Quran dengan baik... Demikian besar MUKJIZAT AL QURAN sebagai wahyu Ilahi, yang tidak bosan-bosan orang membaca dan mendengarkannya.. Malahan semakin sering orang membaca dan mendengarkannya, semakin terpikat hatinya kepada Al-Quran; dan bila Al-Quran dibaca dengan lidah yang fasih, dengan suara yang baik dan merdu akan lebih memberi pengaruh kepada jiwa orang yang mendengarkannya dan bertambah imannya... Bagaimana keadaan orang Mukmin tatkala mendengarkan bacaan Al-Quran itu digambarkan oleh firman Allah sebagai berikut:
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu, hanyalah mereka yang apabila disebut (nama) Allah, gementarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka kerana-Nya dan kepada Allah lah mereka bertawakkal."..Surah An-Anfaal (ayat 2)...
Diriwayatkan bahawa pada suatu malam, Rasulullah S.A.W. mendengarkan Abu Musa Al-Asy'ari r.a. membaca Al-Quran sampai jauh malam... Sepulang baginda di rumah, baginda ditanya oleh Aisyah r.anha., apa sebabnya pulang sampai jauh malam... Rasulullah s.a.w. menjawab, bahawa beliau terpikat oleh kemerduan suara Abu Musa Al-Asy'ari membaca Al-Quran, seperti merdunya suara Nabi Daud a.s...
Di dalam riwayat, banyak sekali dikisahkan, betapa pengaruh bacaan Al-Quran pada masa Rasulullah S.A.W. terhadap hati orang-orang kafir yang setelah mendengarkan bacaan Al-Quran itu... Tidak sedikit hati yang pada mulanya keras dan marah kepada Nabi Muhammad S.A.W serta pengikut-pengikutnya, berbalik menjadi lunak dan mahu mengikuti ajaran Islam...
Rasulullah S.A.W. sendiri sangat gemar mendengarkan bacaan Al-Quran dari orang lain... Dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Bukhari, bahawa Abdullah Ibnu Mas'ud menceritakan sebagai berikut: " Rasulullah berkata kepadaku: "Hai Ibnu Mas'ud, bacakanlah Al-Quran untukku!". Lalu aku menjawab: "Apakah aku pula yang membacakan Al-Quran untukmu, ya Rasulullah, padahal Al-Quran itu diturunkan Tuhan kepadamu?". Rasulullah menjawab: "Aku senang mendengarkan bacaan Al-Quran itu dari orang lain."... Kemudian Ibnu Mas'ud membacakan beberapa ayat dari surat An-Nisaa'... Maka tatkala bacaan Ibnu Mas'ud itu sampai kepada ayat 41 yang berbunyi:
Artinya: "Maka bagaimanakah (hal orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seorang saksi (rasul dan nabi) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (umatmu)." sedang ayat itu sangat mengharukan hati Rasulullah S.A.W., lalu beliau berkata: "Cukuplah sekian saja, ya Ibnu Mas'ud!"... Ibnu Mas'ud melihat Rasulullah menitiskan air matanya serta menundukkan kepalanya...
by Ramli Joned
MARILAH SAMA-SAMA KITA BANYAK MENDENGAR AL QURAN, SERTA MEMAHAMI ISI KANDUNGANNYA....
MUKMIN YANG KUAT LEBIH DIKASIHI ALLAH
Sabda Rasulullah SAW. yang bermaksud : “SEORANG MUKMIN YANG KUAT itu
lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah, daripada seorang mukmin yang
lemah, dan dalam segala sesuatu itu baik adanya. Jagalah apa yang
bermanfaat bagimu, mintalah tolong kepada Allah dan jangan merasa tidak
mampu..” (Hadis Riwayat Muslim)..
Mukmin yang kuat adalah mukmin yang lebih cintanya dan taqarrubnya
kepada Allah SWT, Rasul-Nya dan pada pemahaman Kitab-Nya... Kerana ia
kuat dalam memahami dan meneliti, kuat dalam berfikir dan menganalisa
kebenaran dan kebatilan.... Mukmin yang kuat disini bukan bermakna kuat
fizikal semata-mata, tetapi kuat yang dimaksudkan adalah kuat dari segi
KEROHANIAN, JIWA, DAN DAYA PEMIKIRAN.... Ia mampu untuk melihat sesuatu
perkara yang bermanfaat dan berbahaya... Contohnya apabila ia lihat
temannya dalam keadaan lemah, ia berusaha untuk memperkuatkannya dan
mengatasi kelemahannya.... Apabila ia lihat umatnya dalam keadaan
kritikal berpenyakit, ia akan mencari ubatnya....
Apabila kita
ingin menjadi mukmin yang kuat, kita perlu melihat AL QURAN, dengan
kekuatan analisa, pemahaman, pemikiran dan makrifat untuk mengetahui
maksud yang dibaca... Kita perlu menguasai jiwa, perasaan, nurani dan
hati... Sebagaimana sabda Nabi SAW yang bermaksud, “Orang yang kuat itu
bukanlah orang yang kuat dalam berkelahi, akan tetapi orang yang kuat
adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika sedang marah...” (Hadis
Riwayat Muttafaq Alaih)...
KITA PERLU SETIAP HARI
mempersiapkan diri kITA dengan kekuatan IMAN dan hidupkan hati dengan
ZIKRULLAH, memahami masaalah umat Islam dan berusaha untuk
mengatasinya..... Membaiki peribadi dan akhlak Islam, memperkukuhkan
kekuatan akidah dan mempertingkatkan hubungan hati dengan Allah SWT.....
Seorang mukmin adalah orang yang tidak pernah merasa bahawa
dirinya tidak mampu.... Dibuangkan jauh-jauh segala kelemahan dirinya
dengan sebuah keyakinan, bahawa Allah Yang Maha Berkuasa telah
membangkitkan dalam dirinya kebaikan, kemampuan dan kekuatan.... Yakin
dengan janji-janji Allah dan terus berjihad, berjuang dan berkorban apa
sahaja demi mencari keredaan Allah SWT.. Yang penting laksanakan dahulu
tugas dan tanggungjawab, dan segala masaalah serahkan kepada Allah
SWT... Insya Allah ianya akan dipermudahkan oleh Allah SWT......
By Ramli Joned
SYAITAN TEWAS KEPADA HAMBA ALLAH YANG IKHLAS...
BISMILLAHIR ROHMA NIR ROHIM.....
Di dalam Mikhtashar Minhaj al Qosidhin disebut satu riwayat sebuah kisah, ada sebatang pokok yang sering disembah oleh penduduk kampung... Maka ada seorang lelaki mengatakan, ”Aku akan tebang pokok itu yang telah menyebabkan ramai manusia menjadi syirik”... Lelaki itu pun mengambil kapak dan pergi ke pokok tersebut untuk menebangnya…
Syaitan yang menyerupai manusia, menunggu di pokok itu dan berkata, ”Apa yang kau ingin lakukan ?" Lelaki itu menjawab, "Aku ingin tebang pokok ini... Ramai telah syirik kerana menyembah pokok ini"... Syaitan itu berkata, "Aku akan menghalang kamu... Kamu perlu mengalahkan aku untuk menebang pokok ini"... Lalu terjadilah pergelutan, dan lelaki itu berjaya mencekik syaitan yang menyerupai manusia itu... Syaitan berkata, "Aku mengaku kalah dan kau boleh tebang pokok ini… Tetapi dengar dulu cadangan aku... Kau tidak akan dapat apa-apa faedah pun jika kau tebang pokok ini... Orang kampung akan cari pokok lain untuk mereka sembah... Jika kau setuju untuk tidak tebang pokok ini, aku akan berikan dua dinar, di bawah bantal tidurmu, pada setiap pagi." ...Lelaki itu bersetuju dengan tawaran tersebut...
Pada keesokan harinya dia mendapati ada dua dinar dari bawah bantalnya... Kemudian pada esok harinya lagi dia tengok tidak ada dua dinar seperti yang dijanjikan... Lelaki itu merasa marah lalu mengambil kapak dan pergi untuk tebang pokok itu... Setiba di pokok itu, syaitan telah sedia menunggu. ”Apa yang kau ingin lakukan ?". Lelaki itu menjawab, "Aku nak tebang pokok ini.. Hari ini tidak ada 2 dinar seperti yang kau janjikan.. Kau telah tipu aku"... Syaitan itu berkata, "Aku akan menghalang kamu... Kamu perlu mengalahkan aku untuk tebang pokok ini"....
Lalu terjadilah pergelutan, dan kali ini lelaki itu kalah, syaitan telah berjaya mencekik lelaki itu.. Syaitan berkata, ”Tahukah kamu siapa aku?"... Syaitan memberitahu, dia sebenarnya adalah syaitan... Lelaki itu bertanya, " Mengapa hari itu, aku dapat kalahkan kau, tetapi kali ini aku tidak dapat kalahkan kau?".. Syaitan menjawab, "Kali pertama kau datang, niat kau IKHLAS semata-mata kerana Allah, sehingga aku tidak berdaya mengalahkan kau... Tetapi kali ini kau datang kerana kau marah, tidak dapat dua dinar dan apabila kau tidak ikhlas kerana Allah, maka aku berjaya mengalahkan kau"....
by Ramli Joned
Di dalam Mikhtashar Minhaj al Qosidhin disebut satu riwayat sebuah kisah, ada sebatang pokok yang sering disembah oleh penduduk kampung... Maka ada seorang lelaki mengatakan, ”Aku akan tebang pokok itu yang telah menyebabkan ramai manusia menjadi syirik”... Lelaki itu pun mengambil kapak dan pergi ke pokok tersebut untuk menebangnya…
Syaitan yang menyerupai manusia, menunggu di pokok itu dan berkata, ”Apa yang kau ingin lakukan ?" Lelaki itu menjawab, "Aku ingin tebang pokok ini... Ramai telah syirik kerana menyembah pokok ini"... Syaitan itu berkata, "Aku akan menghalang kamu... Kamu perlu mengalahkan aku untuk menebang pokok ini"... Lalu terjadilah pergelutan, dan lelaki itu berjaya mencekik syaitan yang menyerupai manusia itu... Syaitan berkata, "Aku mengaku kalah dan kau boleh tebang pokok ini… Tetapi dengar dulu cadangan aku... Kau tidak akan dapat apa-apa faedah pun jika kau tebang pokok ini... Orang kampung akan cari pokok lain untuk mereka sembah... Jika kau setuju untuk tidak tebang pokok ini, aku akan berikan dua dinar, di bawah bantal tidurmu, pada setiap pagi." ...Lelaki itu bersetuju dengan tawaran tersebut...
Pada keesokan harinya dia mendapati ada dua dinar dari bawah bantalnya... Kemudian pada esok harinya lagi dia tengok tidak ada dua dinar seperti yang dijanjikan... Lelaki itu merasa marah lalu mengambil kapak dan pergi untuk tebang pokok itu... Setiba di pokok itu, syaitan telah sedia menunggu. ”Apa yang kau ingin lakukan ?". Lelaki itu menjawab, "Aku nak tebang pokok ini.. Hari ini tidak ada 2 dinar seperti yang kau janjikan.. Kau telah tipu aku"... Syaitan itu berkata, "Aku akan menghalang kamu... Kamu perlu mengalahkan aku untuk tebang pokok ini"....
Lalu terjadilah pergelutan, dan kali ini lelaki itu kalah, syaitan telah berjaya mencekik lelaki itu.. Syaitan berkata, ”Tahukah kamu siapa aku?"... Syaitan memberitahu, dia sebenarnya adalah syaitan... Lelaki itu bertanya, " Mengapa hari itu, aku dapat kalahkan kau, tetapi kali ini aku tidak dapat kalahkan kau?".. Syaitan menjawab, "Kali pertama kau datang, niat kau IKHLAS semata-mata kerana Allah, sehingga aku tidak berdaya mengalahkan kau... Tetapi kali ini kau datang kerana kau marah, tidak dapat dua dinar dan apabila kau tidak ikhlas kerana Allah, maka aku berjaya mengalahkan kau"....
by Ramli Joned
Imam Al-Bukhari rahimahullaahu ta'ala pernah berkata,
"Al-'IImu qablal qaul wal 'amal."
Artinya :
"Berilmu sebelum berkata dan berbuat (beramal)."
(Shahiih al-Bukhari, I/159)
Beliau rahimahullaahu ta'ala berkata demikian dasarnya adalah firman Allah Jalla Jalaaluh :
"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Ilah (sesembahan yang benar) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu."
(QS. Muhammad : 19)
Allah memulai firman-Nya dengan ilmu sebelum ucapan dan perbuatan, karena itu sudah sepantasnya kewajiban bagi kita untuk berilmu terlebih dahulu sebelum beramal.
Bagaimana cara kita mendapatkan ilmu yang benar?
Al-Jawab :
Dengan belajar dien, dengan pemahaman Salafush Shalih, Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Itulah jalan kebenaran, jalan yang lurus yang kita diperintahkan untuk mengikuti jalan-jalan yang telah Allah ridhai bukan jalan-jalan yang telah Allah sesatkan.
'Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu berkata,
"Hendaklah kalian memiliki ilmu sebelum ilmu itu diangkat dan dilenyapkan, lenyapnya ilmu dengan wafatnya orang yang mengajarkannya. Seseorang tidak akan mungkin dilahirkan dalam keadaan berilmu, karena sesungguhnya ilmu itu didapatkan dengan belajar."
(Tahdzib Mau'idhah al-Mu'minin, hal. 16)
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullaahu ta'ala berkata,
"Manusia lebihperlu kepada ilmuberbanding makan dan minum. Karena makan dan minum dalam sehari hanya dibutuhkan dua atau tiga kali, sedangkan ilmu dibutuhkan pada setiap saat."
(I'lamul Muwaqqi'in, II/257)
Jangan sampai kita (baca : ummat Islam) seperti kaum Nasrani yang tersesat, mereka beribadah tanpa mempunyai ilmu hingga akhirnya mereka kaum yang tersesat, namun jangan juga kita mengikuti kaum Yahudi yang terlaknat mengetahui ilmu namun tidak beramal.
"Al-'IImu qablal qaul wal 'amal."
Artinya :
"Berilmu sebelum berkata dan berbuat (beramal)."
(Shahiih al-Bukhari, I/159)
Beliau rahimahullaahu ta'ala berkata demikian dasarnya adalah firman Allah Jalla Jalaaluh :
"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Ilah (sesembahan yang benar) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu."
(QS. Muhammad : 19)
Allah memulai firman-Nya dengan ilmu sebelum ucapan dan perbuatan, karena itu sudah sepantasnya kewajiban bagi kita untuk berilmu terlebih dahulu sebelum beramal.
Bagaimana cara kita mendapatkan ilmu yang benar?
Al-Jawab :
Dengan belajar dien, dengan pemahaman Salafush Shalih, Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Itulah jalan kebenaran, jalan yang lurus yang kita diperintahkan untuk mengikuti jalan-jalan yang telah Allah ridhai bukan jalan-jalan yang telah Allah sesatkan.
'Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu berkata,
"Hendaklah kalian memiliki ilmu sebelum ilmu itu diangkat dan dilenyapkan, lenyapnya ilmu dengan wafatnya orang yang mengajarkannya. Seseorang tidak akan mungkin dilahirkan dalam keadaan berilmu, karena sesungguhnya ilmu itu didapatkan dengan belajar."
(Tahdzib Mau'idhah al-Mu'minin, hal. 16)
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullaahu ta'ala berkata,
"Manusia lebihperlu kepada ilmuberbanding makan dan minum. Karena makan dan minum dalam sehari hanya dibutuhkan dua atau tiga kali, sedangkan ilmu dibutuhkan pada setiap saat."
(I'lamul Muwaqqi'in, II/257)
Jangan sampai kita (baca : ummat Islam) seperti kaum Nasrani yang tersesat, mereka beribadah tanpa mempunyai ilmu hingga akhirnya mereka kaum yang tersesat, namun jangan juga kita mengikuti kaum Yahudi yang terlaknat mengetahui ilmu namun tidak beramal.
Semoga Allah tetapkan diri kita, keluarga kita dan kerabat-kerabat kita untuk istiqomah di atas Islam dan Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih, Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
Wednesday, June 27, 2012
BAYANG-BAYANG SEORANG HAMBA
“Saya tak faham kak. Mengapa rumahtangga saya ni selalu bergoncang. Tenang sekejap, kemudian bergolak semula. Ada saja sebab yang mencetus pertengkaran saya dan suami.” Luah seorang isteri bernama N menerusi emel yang dikirimkan kepada saya.
Membaca baris demi baris ayat-ayat yang ditulis oleh Puan N, saya menangkap rasa pedih yang mengikuti setiap luahan jiwanya. Untuk itu, saya cuba menelusuri setiap patah kata bagi memahami sebab kepada berlakunya perbalahan yang berulang-ulang itu.
“Sebenarnya sejak awal perkahwinan lagi, saya melihat suami agak liat untuk solat berjamaah. Ke masjid sudahlah jarang-jarang, di rumah pula dia lebih selesa solat seorang. Mula-mula mungkin kerana segan agaknya, bila saya mengajak solat bersama, dia turutkan juga. Tapi, lama kelamaan, suami saya semakin beralasan.
Ada saja sebab untuk dia menolak agar kami solat berjamaah; letihlah, nak rehat dulu dan bermacam lagi. Saya sedih dan tertekan. Kerap timbul pertanyaan, kenapa asyik saya yang memulakan. Bukankah suami yang sepatutnya berperanan sebagai pemimpin rumahtangga?
Sudah banyak yang saya lakukan agar suami berubah, termasuk doa kepada TUHAN, tapi usaha saya bagai sia-sia. Saya iri bila melihat keluarga lain yang mementingkan nilai beragama dalam rumahtangga dan saya mengimpikan kebahagiaan sebegitu.
Saya sedar suami seorang yang sibuk dengan businessnya. Wang bukan masalah kehidupan kami, dan suami juga selalu memberi saya hadiah berjenama. Namun saya merasakan kehidupan kami tidak sempurna. Tolong beri saya nasihat kak….”N mengakhiri bicaranya dalam emosi gelisah seorang isteri.
Entah mengapa, tatkala membaca baris-baris akhir dari ayat yang tertera, saya bagai menemukan jawapan kepada persoalan yang ditanya.
Namun saya ulang membaca buat kesekian kalinya untuk kepastian diri. Setelah beberapa kali, saya merasakan ada dua sebab utama yang perlu diambil perhatian oleh Puan N dalam rangka usahanya menyelesaikan kemelut yang melanda.
Solusinya bukan harus ditumpukan pada masalah yang berlaku, tetapi ia harus difokuskan pada hati dan jiwa. Itulah sebenar punca.
PERTAMA : TIDAK SEJIWA
Banyak masalah dalam hidup berlaku memang bukan berawal dari harta, tetapi ia bermula pada orientasi hidup manusia. Ketika seorang insan menempatkan perubahan orientasi kehidupannya dari akhirat kepada dunia, maka terjadi pula perubahan dalam berbagai aspek di dalam hidupnya. Kerana itu, bermula dari berubahnya orientasi hidup, rumahtangga yang berawal dari hulu yang penuh kesejukan, dapat berubah menjadi gersang dan hampa di muara.
Justeru itu, sudah lama saya memikirkan bahawa kemungkinan, jika sesebuah rumahtangga itu terlalu sukar untuk mewujudkan faham memahami serta toleransi adalah kerana pertembungan orientasi kehidupan di antara suami isteri yang menatijahkan 'roh' kedua-duanya tidak serasi.
Andai seorang cenderung memilih akhirat, manakala seorang memilih dunia yang jelas memikat, maka bagaimana mungkin keduanya dapat bersatu menuju matlamat?
Rasulullah SAW bersabda :
الأرواح جنود مجندة فما تعارف منها ائتلف وما تناكر منها اختلف
Maksudnya : “Bermula roh-roh itu berkelompok-kelompok, maka yang mana sesuai ( secocok ) sifatnya, akhlaknya, tujuannya, maka roh-roh itu itu menjadi 'jinak' ( saling mencintai ), manakala jika sifatnya, akhlaknya dan tujuannya tidak sepadan, maka ia akan saling menjauh ( bertelingkah ).” ( Hadis riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Daud dan selain mereka )
Imam An-Nawawi mengemukan pandangannya dalam Syarah Muslim. Beliau menukilkan :
“Para ulama mengatakan, maknanya mereka adalah sekelompok manusia yang berkumpul atau manusia yang bermacam-macam lagi berbeza. Ruh-ruh itu saling mengenal kerana suatu perkara yang ALLAH SWT menciptakan ruh-ruh itu di atasnya. Ada yang mengatakan, kerana mereka dijadikan oleh ALLAH SWT di atas sifat-sifat yang saling sepadan dan tabiat yang saling bersesuaian. Ada yang mengatakan, kerana mereka diciptakan secara bersama kemudian jasad mereka saling berpisah, sehingga yang bersesuaian dengan tabiatnya, dia akan bersatu dengannya. Dan yang saling berjauhan tabiatnya maka dia akan 'lari' dan menyelisihinya."
Ramai yang memaklumi dan turut merasakan pengalaman ini iaitu wanita/lelaki yang baik agamanya akan mencintai lelaki/wanita yang baik agamanya, manakala wanita/lelaki yang tidak baik akan mencintai lelaki/wanita yang tidak baik pula.
Sebaliknya, pasangan atau salah seorang dari keduanya yang 'jauh' dari kehidupan bersama TUHAN, akan menyebabkan perkahwinan terasa sempit, dipenuhi dukacita dan pergolakan yang tidak berkesudahan.
Justeru, andai berlaku perkahwinan antara jiwa-jiwa yang tidak serasi ini, maka perselisihan akan kerap berlaku hingga jika tidak diselia dengan bijaksana, perceraian akan menjadi titik noktahnya.
KEDUA : MERASA MULIA
Ini adalah sebab kedua yang pada saya lebih utama untuk direnungi oleh para isteri seperti Puan N. Ia berpunca dari hati yang sakit dan memerlukan rawatan segera. Apabila merasa diri lebih baik dari orang lain kerana usaha ketaatan yang dilakukan, maka ketika itu jarum syaitan telah berjaya menusukkan racun mazmumahnya.
Kebenaran yang disampaikan bersulam rasa ‘aku lebih baik, lebih berusaha atau lebih lain-lainnya, seakan-akan menghimpit keikhlasan dalam melakukan ketaatan. Bimbang-bimbang, berpunca tiada ikhlas dan merasa lebih mulia itulah yang menjadi hijab dari sampainya kebenaran.
Sememangnya, manusia beribadah, melaksanakan suruhan, meninggalkan larangan dan memanjatkan permohonan kepada TUHAN Yang Maha Kaya, meminta sesuatu berkait kehidupan di dunia ini kepada-NYA, akan tetapi yang selalu berlaku adalah dek kerana banyak meminta namun merasa belum tertunai hajat yang dipinta menyebabkan limpahan nikmat-nikmat lain tidak disyukuri, sementara dosa dan noda tidak pula dipinta agar ditaubati.
Sedangkan seharusnya, sebagai hamba yang benar-benar mengharapkan rahmat TUHAN; ibadah, ketaatan dan doa yang dilaksanakan bukan bertujuan agar permintaan itu dan ini dalam hidup ditunaikan secepatnya, akan tetapi ia lebih kepada berhajatnya manusia untuk bermesra bersama Rabb-NYA, buat penerus hidup sebagai hamba.
Saya merenungi pesanan ALLAH SWT lewat firman-NYA yang bermaksud : "Jika kamu menyintai ALLAH, maka ikutilah aku...", mudah untuk lidah menuturkan, tetapi sukar mengamalkan kerana kebenaran itu bukan diukur pada perkataan semata, tapi lebih kepada amal perbuatan menjadi buktinya.
BELAJAR DARI BAYANG-BAYANG
Oleh itu, baik seorang isteri atau suami itu berada pada kedudukan yang dinasihati atau menasihati, kedua-duanya perlu kembali menjadi HAMBA ILAHI untuk menyatukan semula dua hati.
Renungkan bayang-bayang diri yang selalu ada bersama hadirnya cahaya.
Di pihak suami, sebagai seorang yang perlu dinasihati, bawalah dia merenung keadaan orang yang mengejar urusan dunia dengan meninggalkan akhirat yang lebih kekal di sana. Keadaan ini tak ubah seperti seseorng sedang mengejar bayang-bayang dengan membelakangi cahaya yang menyimbah, pasti tidak akan berhasil mendapatkannya. Sebaliknya, jika dia membelakangi bayang-bayang dan menghadapkan wajah kepada cahaya yang memancar indah, pasti dia mendapati bayang-bayang itu mengikutinya di setiap langkah menuju cahaya.
Andai mengejar dunia, manusia tidak akan pernah merasa kepuasannya, tetapi bagi yang mengejar akhirat, dunia pasti menjejak bersama-sama di setiap langkah kakinya.
Oleh itu, hanya dengan nasihat atau peringatan yang berhikmah melalui bicara yang kena dengan suasana, akan melunakkan jiwanya kerana naluri beragama yang suci dan bersih itu ada pada setiap jiwa. Tinggal lagi ia perlu digilap agar kecenderungan dan kecintaannya memihak kepada kebaikan dan kebenaran.
Inilah fitrah, ia wujud sejak azali lagi di dalam diri manusia, iaitu sebelum mereka dilahirkan ke dunia; ketika masih di alam ruh. Fitrah dan ruh itu saling berkait rapat antara satu sama lain. Seterusnya, ruh pula bertindak sebagai rantaian yang menghubungkan nafsu, akal dan hati. Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya :
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Maksudnya : “Ingatlah ketika Tuhanmu mengambil janji dari anak-anak Adam sejak azali dan mempersaksikannya atas diri mereka sendiri. “Tidakkah Aku Tuhanmu?” Mereka menjawab, betul, kami mempersaksikan atas itu tetapi kamu akan berkata pada hari kiamat, kami telah lalai mengenai hal ini.” ( Surah al-Araf ayat 172)
Sementara di pihak isteri, selaku orang yang menasihati, insafilah bahawa seseorang yang merasa lebih mulia, lebih baik, lebih taat, lebih berjasa, lebih berkebaikan dan seumpamanya daripada orang lain hakikatnya sedang ditipu oleh syaitan durjana.
Bukankah, semakin seseorang menghampiri cahaya mentari, semakin gelap bayang-bayang yang mengikuti ?
Demikianlah perumpamaan orang yang semakin hampir kepada TUHAN nya; kian dekat, kian terserlah dosa dan salah dirinya. Lantas dia memperbaiki diri tanpa rasa sombong dan bangga diri seterusnya mengajak insan-insan tersayang di sampingnya dalam kerendahan hati mengharapkan bantuan ILAHI.
Dia memuhasabah diri, mengintai ke dalam jiwa, adakah ikhlas menjadi paksi tindakannya atau ada terselit maksud lain yang memungkinkan datangnya rasa ujub, riak atau perasaan buruk lain sehingga nasihat yang sepatutnya membuahkan hasil yang manis, bertukar menjadi kata-kata yang tajam, menikam dan melukakan hati.
Seorang insan yang sedar, faham dan tahu bahawa dirinya hanyalah seorang hamba, akan sentiasa merendah diri dan tidak berbangga dengan usaha serta penat lelah dirinya. Andai selepas usaha, kejayaan mengiringinya, maka kesyukuran dipanjatkan dengan ikhtiar yang lebih dilipatgandakan. Sebaliknya, jika masih belum menampakkan hasil yang diinginkan, maka dia bersabar, tetap berusaha dan terus memohon petunjuk kerana keyakinannya bahawa hidayah itu milik Yang Maha Esa semata, sedangkan seorang hamba itu hanya dituntut untuk berusaha seupaya dirinya.
BAYANG-BAYANG SEORANG ‘HAMBA’
Akhirnya, saya menamatkan jawapanbalas kepada Puan N bersama satu renungan buat diri saya sendiri :
“Dalam rumahtangga, pandangan hidup yang banyak membantu kelangsungan perkahwinan adalah pandangan tawadu’ iaitu saling meletakkan keadaan pasangan pada diri masing-masing untuk diperhati dan dihalusi. Bila ini dilakukan, maka sikap faham memahami , bertoleransi dan nasihat menasihati itu akan lebih mudah disuburkan.
Suami yang lalai dalam ketaatan kepada ALLAH SWT, dan isteri yang merasa lebih taat dan lebih baik dari pasangan, mereka sebenarnya adalah sama dari sudut jiwa walau zahirnya terlihat berbeza. Kedua-duanya tidaklah lebih mulia lantaran kedua-duanya sedang melakukan dosa.
Untuk meraikan keberhasilan sesuatu usaha ketaatan, ia hanya akan sempurna melalui tasbih kehambaan beriring istighfar kerana kealpaan.
Justeru itu, teruskan merenung bayang-bayang, kerana ia mengingatkan bahawa kita ini hanya hamba ar Rahman. Firman ALLAH SWT :
وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلالُهُم بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ
Maksudnya : “Hanya kepada ALLAH-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemahuan sendiri atau pun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.” ( Surah ar Ra’d 13:15 )
Mari bersama bermuhasabah…..