Pages

Wednesday, August 11, 2010

Beriman dan Istiqomah

Dari Abu 'Amr atau Abu 'Amrah Sufyan bin Abdillah rodhiallohu'anhu,aku berkata: wahai Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallamajarkanlahkepadaku dalam (agama) islam ini ucapan (yang mencakup semuaperkaraislam sehingga) aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itukepadaorang lain selain engkau, (maka) Rasulullah shalallahu 'alaihiwasallam bersabda: "ucapkanlah: "aku beriman kepada Allah",kemudian beristiqomahlah dalam ucapan itu" (HR. Muslim, no. hadits: 38)

BiografiPerawi HaditsSahabatyang meriwayatkan hadits ini adalah Sufyan bin'Abdillah bin Rabi'ahbin Al Harits Ats Tsaqafi rodhiallohu 'anhu,kunyah beliau adalah Abu'Amr, ada juga yang mengatakan: Abu 'Amrah,beliau adalah sahabat yangmulia yang menjabat gubernur wilayah AthThaif pada jaman kekhalifahan'Umar bin Al Khaththab rodhiallohu 'anhu,hadits ini adalahsatu-satunya hadits yang beliau riwayatkan yangterdapat dalam AlKutubus sittah (kitab hadits yang enam) LihatTahdzibut Tahdzib (4/115).

Kedudukan Hadits-Hadits ini mengandung wasiat (nasihat) yang sangat besar manfaatnya dan mencakup semua perkara agama, dan termasuk Jawami'ul kalim(hadits-hadits Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam yang lafaznya singkat tapi maknanya padat). Lihat AdDurarus Saniyyah (hal. 86) danJami'ul 'Ulum (hal. 510).

Beberapa Masalah Penting yang Terkandung Dalam Hadits Ini

Pertama:Besarnyasemangatpara Sahabat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dalammenanyakanhal-hal yang bermanfaat bagi mereka, dan tujuan mereka dalammenanyakanhal-hal tersebut adalah benar-benar untuk mengilmui(mengetahui) danmengamalkannya, bukan hanya semata-mata untukpengetahuan, karena ilmuyang tidak dibarengi amal adalah seperti pohonyang tidak memiliki buah,Allah 'azza wa jalla berfirman tentanghamba-hambaNya yang bertakwa:

"Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah menambahkan petunjuk kepada mereka dan menganugerahkan kepada mereka ketakwaannya" (QS Muhammad:17)

ImamAl Khatib AlBaghdadi berkata: Seorang penuntut ilmu hendaknyamenjadikanurusan-urusan kehidupannya berbeda dengan kebiasaanorang-orang awam,dengan selalu berusaha mengamalkan hadits-haditsRasulullah shalallahu'alaihi wa sallam (dalam setiap urusannya)semaksimal mungkin dan menerapkan sunnah-sunnah Beliau shalallahu'alaihi wa sallam dalam dirinya, karena sesungguhnya Allah 'azza wajalla berfirman:

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu" (QS. Al Ahzaab: 21)

KemudianAlKhatib Al Baghdadi menyebutkan kisahnya Abu 'Ishmah 'Ashim bin'Isham,dia berkata: Suatu malam aku menginap di rumah Imam Ahmad binHambal,beliau membawakan air (untuk aku gunakan ketika berwudhu) danbeliaumeletakkan air itu (di dekatku), maka besok paginya dia melihatair itu(dan mendapatinya tetap) seperti semula (tidak aku pakaiuntukberwudhu), maka beliau pun berkata: Subhanallah, seorang penuntutilmutidak punya wirid (zikir/bacaan Al Quran yang terus dilakukanolehseseorang) pada malam hari? Al Jami' Liakhlaqirraawi waAdabissaami'(1/215), lihat Ad Durarus Saniyyah (hal. 85)

Kedua:ImankepadaAllah 'azza wa jalla mencakup semua hal yang wajib diyakinidalamlandasan dan pokok-pokok keimanan dari apa-apa yang Allah 'azzawa jallaberitakan tentang diri-Nya, malaikat-Nya, kitab-kitabNya,pararasul-Nya, hari akhir dan takdir yang baik maupun yangburuk,yangdisertai dengan amalan-amalan dalam hati, ketaatan danketundukan yangsepenuhnya lahir dan batin kepada Allah 'azza wa jalla.

Ketiga:Keharusanuntuktetap istiqomah dalam keimanan sampai di akhir hayat, danmaknaistiqomah adalah menempuh jalan (agama) yang lurus (benar) dengantidakberpaling darinya ke kiri maupun ke kanan, dan ini semuamencakuppelaksanaan semua bentuk ketaatan (kepada Allah 'azza wa jalla)lahirdan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya Jami'ul'Ulum walHikam (hal. 510). Dan perintah untuk beristiqomah disebutkandalambanyak ayat Al Quran, di antaranya firman Allah 'azza wa jalla:

"Sesungguhnyaorang-orangyang mengatakan:"Robb kami ialah Allah" kemudian merekaberistiqomah(meneguhkan pendirian mereka), maka malaikat akan turunkepada mereka(dengan mengatakan):"Janganlah kamu merasa takut danjanganlah kamumerasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh)surga yangtelah dijanjikan Allah kepadamu" (QS. Fushshilat: 30), danfirman-Nya:

"Sesungguhnyaorang-orang yang mengatakan:"Robbkami ialah Allah", kemudian merekatetap beristiqomah, maka tidak adakekhawatiran terhadap mereka danmereka tiada (pula) berduka cita,mereka itulah penghuni-penghuni surga,mereka kekal di dalamnya;sebagai balasan atas apa yang telah merekakerjakan (di dunia)" (QS. AlAhqaaf: 13-14)

Akan tetapi, bagaimanapun juga seorang hambatidak mungkin dapat terus-menerus sempurna dalamistiqomah, karenabagaimana pun manusia tidak akan luput dari kesalahandan kelalaianyang menyebabkan berkurangnya nilai keistiqomahannya, olehkarena ituAllah 'azza wa jalla memberikan jalan keluar bagi hamba-Nyayangbertakwa untuk mengatasi keadaan ini dan memperbaikikekurangantersebut, yaitu dengan beristigfar (meminta ampun kepadaAllah 'azza wajalla) dari semua dosa dan kesalahan, Allah berfirman:

"Makaberistiqomahlah(tetaplah) pada jalan yang lurus menuju kepada Allahdan mohonlah ampunkepada-Nya" (QS. Fushshilat: 6), dan istigfar disini mengandungpengertian bertaubat dan kembali kepada keistiqamahan.Dan ayat inisemakna dengan sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam: kepadaMu'adz bin Jabal radhiallohu 'anhu: "Bertakwalah kepadaAlloh di manapun kamu berada, ikutilah perbuatan yang buruk denganperbuatan baik,maka perbuatan baik itu akan menghapuskan (dosa)perbuatan buruktersebut, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yangbaik" (Hadits hasanriwayat Imam Ahmad 5/153, dan At Tirmidzi no.hadits 1987) Ibid.

Keempat : DalamAl Quran dan hadits-haditsyang shahih Allah 'azza wa jalla danRasul-Nya shalallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan sebab-sebabuntuk tetap teguh dan istiqomahdalam keimanan, dan kami akan sebutkandalam makalah ini beberapa sebabpenting di antara sebab-sebab tersebutsebagai berikut:

1. Memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan baik dan benar

Allah 'azza wa jalla berfirman:

"Allahmeneguhkan(iman) orang-orang yang beriman dengan 'ucapan yang teguh'dalamkehidupan di dunia dan di akhirat,dan Allah menyesatkanorang-orang yangzalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki" (QS.Ibrahim: 27)

Makna'ucapan yang teguh' dalam ayat ini adalah duakalimat syahadat yangdipahami dan diamalkan dengan benar, sebagaimanayang ditafsirkansendiri oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallamdalam sebuah haditsyang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabShahihnya (jilid 4, hal.1735):

Dari Baro' bin 'Azib rodhiallahu'anhu bahwasanyaRasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"seorang muslim ketikadia ditanya (diuji) di dalam kuburnya (olehmalaikat Munkar dan Nakir)maka dia akan bersaksi bahwa 'tidak adasesembahan yang benar kecualiAllah' (لا إله إلا الله) dan 'NabiMuhammad shalallahu 'alaihi wa sallamadalah utusan Allah' (محمد رسولالله), itulah makna Firman-Nya: "Allahmeneguhkan (iman) orang-orangyang beriman dengan ucapan yang teguhdalam kehidupan di dunia dan diakhirat".

2. Membaca Al Qurandengan menghayati dan merenungkannyaAl Quran adalah sumber peneguh imanyang paling utama bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana firmanAlloh:

"Katakanlah:'Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itudari Robb-mu denganbenar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yangberiman, dan menjadipetunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yangberserah diri(kepada Allah)" (QS. An Nahl: 102)

Allah 'azza wajalla telahmenjelaskan dalam Al Quran bahwa tujuan diturunkannya AlQuran secaraberangsur angsur adalah untuk menguatkan dan meneguhkanhati Rosulullohshalallahu 'alaihi wa sallam , Allah 'azza wa jallaberfirman:

"Berkatalahorang-orang yang kafir: mengapa Al Quranitu tidak diturunkan kepadanyasekali turun saja?; demikianlah supayaKami perkuat hatimu dengannyadan Kami membacakannya secara tartil(teratur dan benar)" (QS. AlFurqon: 32)

3. Berkumpul dan bergaulbersama orang-orang yang bisa membantu meneguhkan iman.Allahmenyatakandalam Al Quran bahwa salah satu di antara sebab utama yangmembantumenguatkan iman para sahabat Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallamadalah keberadaan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallamditengah-tengah mereka. Allah 'azza wa jalla berfirman:

"Bagaimanamungkin(tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayatAllahdibacakan kepada kalian, dan Rosul-Nya pun berada ditengah-tengahkalian? Dan barang siapa yang berpegang teguh kepada(agama) Allah makasesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalanyang lurus" (QS.Ali 'Imran: 101)

Dalam ayat lain Allah berfirman:

"Haiorang-orangyang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamubersamaorang-orang yang benar(jujur)"

(QS. At Taubah: 119)

Dalam sebuah hadist yang hasan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnyadiantara manusia ada orang-orang yang keberadaan mereka sebagaipembuka(pintu) kebaikan dan penutup (pintu) kejelekan" (Hadits hasanriwayatIbnu Majah dalam kitab "Sunan" (jilid 1, hal. 86) dan AlBaihaqi dalamSyu'abul Iman"

(jilid 1, hal. 455) dan Imam-imam lainnya,dan dihasankanoleh Syekh Al Albani)

4. Berdoa kepada Alloh . DalamAl Quran Allah'azza wa jalla memuji orang-orang yang beriman yangselalu berdoakepada-Nya untuk meminta keteguhan iman ketika menghadapiujian. Allah'azza wa jalla berfirman :

"Dan berapa banyaknyanabi yangberperang bersama-sama mereka sejumlah besar daripengikut(nya) yangbertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencanayang menimpa merekadi jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula)menyerah (kepada musuh).Allah menyukai orang-orang sabar. Tidak adado'a mereka selain ucapan:'Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dantindakan-tindakan kami yangberlebih-lebihan dalam urusan kami danteguhkanlah pendirian kami, dantolonglah kami terhadap kaum yangkafir'. Karena itu Allah memberikankepada mereka pahala di dunia danpahala yang baik di akhirat. Dan Allahmenyukai orang-orang yangberbuat kebaikan" (Ali 'Imran: 146-148)

Dalam ayat lain Allah 'azza wa jalla berfirman:

"YaRabbkami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlahpendiriankami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir" (QS. AlBaqoroh: 250)

5.Membaca kisah-kisah para Nabi dan Rasul shalallahu 'alaihi wa sallam serta orang-orang shalih yang terdahulu untuk mengambil suri teladan.

DalamAl Quran banyak diceritakankisah-kisah para Nabi, rasul, danorang-orang yang beriman yangterdahulu, yang Allah jadikan untukmeneguhkan hati Rasulullahshalallahu 'alaihi wa sallam dengan mengambilteladan dari kisah-kisahtsb ketika menghadapi permusuhan orang-orangkafir. Allah 'azza wajalla berfirman:

"Dan semua kisah darirasul-rasul Kamiceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannyaKami teguhkanhatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamukebenaran sertapengajaran dan peringatan bagi orang-orang yangberiman." (Surat 11.HUD - Ayat 120)

Penulis: Ustadz Abdullah Taslim

Sumber: http://muslim.or.id/?p=280


No comments:

Post a Comment