Pages

Saturday, December 4, 2010

Kriteria Calon Penghuni Neraka


6 sifat Ahli Neraka
1. Orang yang sangat ingkar:
2. Keras kepala:
3. Sangat menghalangi kebajikan:
4. Melanggar batas:
5. Lagi ragu-ragu:
6. Yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah Subhanahu wa Ta’ala:

Dalam surat Qaf, Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan beberapa sifat penghuni neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan yang menyertai dia berkata: “Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.” (Allah berfirman) “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.” (Qaf , 50: 23-26)


Dalam ayat-ayat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan bahwa qarin yang menyertai manusia, yakni malaikat yang ditugasi untuk mencacat amal manusia, mengatakan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.” Yakni orang tersebut dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala oleh malaikat beserta catatan amalnya yang lengkap, tanpa ditambah dan dikurangi, serta siap untuk diberi balasan.


Allah Subhanahu wa Ta’ala pun memerintahkan kepada kedua malaikat-Nya yaitu malaikat yang sebagai saksi dan malaikat yang mengiringnya ke hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”


Dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut terdapat enam sifat orang yang bakal dilemparkan ke dalam Jahannam:

1. Orang yang sangat ingkar:

Yakni mereka yang sangat kafir, di mana berbagai macam kekafiran mereka lakukan baik berupa perbuatan mahupun ucapan. Atau mereka yang kekafiran itu telah menguat dalam qalbunya.


2. Keras kepala:

Yakni membangkang terhadap kebenaran, menghadapinya dengan kebatilan sementara ia tahu kebenaran itu. Kalaupun kebenaran itu ditawarkan kepadanya, dia tidak mahu menerimanya walaupun kebenaran itu begitu jelas. Akibatnya, ia akan banyak berbuat maksiat, berani melanggar larangan-larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.


3. Sangat menghalangi kebajikan:

Kebajikan di sini berarti segala macam kebajikan. Seolah-olah dia mencari-cari segala macam kebajikan untuk dia halangi sehingga dia menghalangi segala macam amal baik, dan yang terbesar adalah iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para rasul-Nya, serta menghalangi seseorang untuk berdakwah kepadanya. Ia juga tidak menunaikan apa yang menjadi kewajibannya, tidak mahu berbuat baik, bersilaturahmi, dan bershadaqah. Ia menghalangi dirinya sendiri untuk berjuang dengan harta dan badannya dalam perkara yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.


4. Melanggar batas:

Yakni melanggar batas-batas hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala dan melanggar hak-hak makhluk, sehingga ia berbuat jahat kepada mereka. Yakni, bukan sahaja dia menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan, namun ia juga berbuat jahat kepadanya. Ini semacam perlakuan orang Quraisy terhadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka melarang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuat baik sekaligus mereka berbuat jahat kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana ia juga melampaui batas dalam membelanjakan hartanya. Qatadah rahimahullahu menafsirkan: “Yakni melampaui batas dalam bicara, jalan dan segala urusannya.”


5. Lagi ragu-ragu:

Yakni tertanam dalam dirinya keraguan dan kebimbangan. Demikian juga, ia membuat keraguan pada diri orang lain, baik keraguan dalam hal janji Allah Subhanahu wa Ta’ala ataupun ancaman-Nya, sehingga tiada iman dan kebaikan dalam dirinya.


6. Yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah Subhanahu wa Ta’ala:

Mencakup semua orang yang menghambakan diri dan menghinakan diri kepada sembahan selain Allah , dan pada masa yang sama menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Untuk orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala katakan:

“Maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat pedih.”


Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Sebuah leher keluar dari neraka, ia boleh berbicara. Ia pun mengatakan: “Pada hari ini aku diarahkan (menyiksa) tiga golongan manusia: setiap orang yang sombong lagi membangkang, orang yang menjadikan sesembahan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala bersama-Nya, dan setiap orang yang membunuh sebuah jiwa bukan kerana qishash.” Sehingga leher tersebut melilit mereka dan

melemparkan mereka ke dalam dahsyatnya azab jahannam". (HR. Ahmad)

-------------------------------

*Amalan ahli neraka adalah seperti berbuat syirik kepada Allah, mendustakan para rasul, kufur dan hasad, berdusta, berkhianat, berbuat dzalim, perbuatan keji lagi hina, ingkar janji, memutus silaturahim, takut untuk pergi berjihad, bakhil, berputus asa dari rahmat Allah, merasa aman dari adzab Allah, berkeluh kesah (tidak sabar) ketika tertimpa musibah, sombong dan tidak mensyukuri nikmat, meninggalkan kewajiban terhadap Allah, melanggar batasan-batasan-Nya, melanggar keharaman-keharaman, takut terhadap makhluk dan tidak takut terhadap khaliq, berharap kepada makhluk dan tidak kepada khaliq, bertawakkal kepada makhluk dan tidak kepada khaliq, beramal dengan riya dan sum’ah, menyalahi Al-Qur’an dan sunnah, taat kepada makhluk dan tidak kepada khaliq, fanatik kepada kabatilan, mencela ayat-ayat Allah, menentang kebenaran, menyembunyikan ilmu dan kesaksian yang sebenarnya harus disampaikannya..dan lagi..
Melakukan sihir (ilmu hitam dan sejenisnya), durhaka kepada orang tua, membunuh jiwa yang Allah haramkan tanpa jalan yang benar, makan harta anak yatim, makan riba, lari dari peperangan, menuduh wanita baik-baik kagi mukminah telah berbuat zina.. semoga Allah menghindri diri kita dari semua amalan itu...


**Tanda-tanda taubat yang diterima oleh Allah ada empat:

1.Putus hubungan dengan kawan-kawannya yang tidak baik, dan bersahabat dengan orang-orang solihin.

2. Menghentikan semua ma’siat dan rajin melakukan ta’at.

3. Hilang rasa kesenangan kepada dunia kepada hatinya, dan ingat selalu akan kesusahan akhirat.

4..Percaya pada jaminan Allah dalam soal rezeki lalu sibuk mengerjakan perintah Allah.

Mudah2an kita dijauhkan dari api neraka...

Wallahu a'lam.

by Abdul Aziz Ismail Nuh, December 4, 2010

No comments:

Post a Comment