Pages

Sunday, June 5, 2011

Meraih Bahagia di Jalan Bercabang



Kenapa Seorang Muslim tidak Bahagia?

Jawabannya sangat sederhana,mungkin kerana mereka tidak memahami Islam itu sendiri dan kemungkinan lain adalah mereka tidak sungguh sungguh istiqamah didalamnya hingga jalan yang mereka tapaki semakin bercabang cabang dan membingungkan.

Saudaraku, saya ingin terus memupuk dan membenamkan kembali sebuah keyakinan agar hidup kita yang sebentar ini tidak dicemari keluhan keluhan - yang hanya akan menyeretmu kepada kebingungan dan kufur nikmat - kemudian mengubahnya kepada sebentuk syukur..

Hidup ini adalah pilihan pilihan,

Kamu akan mendapati banyak teman disetiap jalan yang kamu pilih, hingga kamu menganggap jalan itu benar.

Allah telah memberikan hanya 2 pilihan; Jalan Allah dan Jalan selainnya.....
Islam yang kamu pilih ini adalah jalanan menuju Allah, dimana seorang mukmin dan mukminat akan berbahagia didalamnya, dunia dan akhirat.

Banyak orang tidak merasakan manisnya Iman,
Karena mereka terjebak dalam sebuah kekhawatiran panjang dan mengira bahwa dunia ini adalah tujuan utamanya.


Hingga mereka mencampur Jalan Allah dengan jalan lain untuk mencapai keinginannya di dunia dan memenuhi nafsu didadanya hingga Iblislah yang kemudian membimbingnnya.. membisiki hatinya dan mencemari nuraninya..hingga mata hati itu buta dan tuli.

Mereka mengerjakan yang halal juga yang haram.. Mereka mencampuradukan Islam dengan Budaya, mereka mengasimilasikannya hingga tidak jelas lagi mana jalan Allah mana jalan selainnya..


Merekaa tidak akn merasakan manisnya Iman..
Dan jalanan yang kamu telusuri semakin membingungkan..


SEPERTI MENAPAKI JALAN YANG BERCABANG CABANG..
Kamu tidak bahagia,
Kamu tidak merasakan manisnya Iman..
Padahal mengatakan "Aku Beriman" tapi tidak berbahagia dalam Iman..
Saya tidak keberatan mengulang ngulang kata Iman yang indah ini,
Karena inilah pokok kebahagiaan seorang Muslim dan Muslimah. Kerana kebahagiaan itu ada dihatimu dan bermulai dari sana,


IMAN laksana sebuah pohon dihatimu, naungannya memberi kesejukan. Dari pohonnya tunas tunas harapan akan terus terlahir, jika terus kamu sirami dia akan berbunga kebahagiaan yang harumnya menebari setiap jalanan yang kamu lalui.. Dan perhatikanlah, seiring keistiqamahan yang terjaga ; dari bunga itu akan lahir buah ranum nan indah yang bernama IKHLAS


Jika kamu beriman, kamu akan melaksanakan apa yang kamu Imani.
Jika kamu beriman berarti kamu mengingat Nya, seperti kamu mengingat orang yang kamu Cintai.
Jika kamu mencintai Nya, kamu akan melaksanakan apa apa yang telah Allah dan Rasullnya perintahkan.
Seluruhnya..



Seluruhnya..
Iman tidak sekedar percaya, Iman adalah seni memahami sepenuh hati dan segenap keyakinan, bahwasannya segala details yang terjadi disetiap detik detik kedipan mata, disetiap desiran keinginan yang melinatasi langit langit dihati kita, setiap luka, kesedihan, goresan goresan yang menyayat hati kita - semua telah tertulis dalam perencanaan dan ketentuan takdir Allah Azza wajala yang sempurna.


Sempurna saudaraku.
Disanalah kebahagiaan kebahagiaan yang berkualitas terlahir,
Dalam proses menuju tujuan utamamu, Akhirat.. Karena dunia ini bukan tujuan.
Dalam kondisi Iman seperti inilah semua kekhawatiran, kebingunganmu, keluhan, dan semua bentuk kekufuran nikmat dapat diminimakan dan kamu bisa segera mengarahkannya kepada kata kata syukur..


Keluhan tidak lebih dari bisikan syaitan yang diperturutkan

Seorang jomblo mengeluh, karena kesendiriannya..
Bahkan tidak jarang, seorang istri mengeluh karena suaminya..?

Seorang miskin mengeluh karena kekurangannya..
Bahkan tidak jarang, seorang kaya mengeluh karena status kekayaannya..?

Kenapa mengeluh padahal kamu beriman?
Bukankah Allah telah mengatakan dengan terang jelas bahwa tak selembar daun'pun yang jatuh yang tidak Dia ketahui (QS6:59) dan tidak ada satu musibahpun yang menemuimu tanpa seizin Allah (QS64:11)

Fahami..
Fahami dengan Ilmu.
Karena Rasullullah Saw telah mewajibkanmu untuk menuntut Ilmu.
Agar kamu berbahagia, dan mendapat kemenangan dunia dan Akhirat.

Kenapa saya begitu yakin dengan kata kata saya ini?
Karena saya bahagia.

Saya bahagia meski bukan orang kaya di mata Manusia..

Saya ungkapkan deretan kata ini dengan Bahagia. Maka Berbahagialah.
Berbahagialah dengan Islam mu, berbahagialah dengan jalan yang telah kalian pilih...

Kebahagiaan tidak akan pernah tertukar, karena itu Anugerah.
Kebahagiaan seseorang dengan seteko teh panas disaat minum petangnya belum tentu sebanding dengan kebahagiaan seorang pemilik perusahaan teh yang memiliki ratusan truk bungkusan teh digudang yang ia miliki.


Mungkin bapak Direktur dan juga pemegang saham utama itu lagi bingung karena penjualannya rugi dan banyak karyawan yang demo minta naik gaji hingga lupa menikmati se-cangkir teh yang ia buat di perusahaannya ;)

Seperti itulah kebahagiaan,
Kita sering tergoda dengan kebahagiaan besar yang belum kita capai dan terus berlari bersusah payah mengejarnya dan melupakan kebahagiaan kebahagiaan kecil disekitar kita.

Rasulullah saw bersabda;
"Telah menanglah orang yang beriman dan memperoleh rezeki yang kecil dan hatinya pun akan disenangkan Allah dengan pemberianNya itu". (HR. Muslim)

Jadi berbahagialah. . ^_^
Itulah makna Qana'ah yang Rasulullah ajarkan; merasa cukup.

Berbahagialah dengan Islam-mu dan carilah kebahagiaan didalamnya.

Salam bahagia,

Documentasi/Repost
Nuruddin Al-Indunissy
Riyadh,May 21,2011

No comments:

Post a Comment