Pages

Friday, September 6, 2013

Shahih Muslim : Kitab Takdir : Sesi 3 - 141112 -








KAMI NASEHATKAN KEPADA PARA SALAPI WAHABI YG BELUM TAU TENTANG SANAD UNTUK SEGERA MELURUSKAN KEFAHAMAN KALIAN BIAR TIDAK JAUH TERSESAT DAN TINGGALKAN MEREKA YG TeRSESAT MARILAH KEJALAN ALLOH YG LURUS

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”. (HR. Ahmad)

dalam hadits diatas pada dasarnya menjelaskan pentingnya sanad Ilmu agar tidak menyimpang dari maksud maksud Rasulullah saw. sesungguhnya.

berkata Imam Syafii : “Orang yang belajar ilmu tanpa sanad guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu ( karna merasa pintar sendiri memahami quran dan hadits”(Faidhul Qadir juz 1 hal 433).
terkait hal ini..
coba anda lihat tingkah laku Salapi wahabi.semua hukum hukum agama seakan mereka ini lebih tahu dan lebih ahlinya dari golongan manapun.Meraka mengaku bermanhaj salaf,berpendapat berdasarkan sudut pandang para ulama salaf.Padahal pada kenyataan kebanyakan Para salaf justru tidak sama dengan paham paham salapi wahabi mulai dari perkara Ushul figh sampai masalah akidah yang telah diuraikan diatas.

Mari kita lihat PERKATAAN SAUDARA KANDUNG MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB tentang Muhammad bin abdul wahab pendiri wahabi salapi sebagai bukti dasar jika paham wahabi tidak sama dengan tata cara ulama salaf

Sulaiman bin Abdul Wahhab adalah tokoh murni Ahlu Sunnah wal Jammaah .saudara muhmmad bin abdul wahab sendiri beliau dalam kitabnya yang berjudul [Ash-shawa’iq Al-ilahiyyah fi Ar-radd ‘ala Al-wahabiyyah], kepada Muhammad Abdul Wahhab beliau bertutur:

“Sejak jaman sebelum Imam Ahmad bin Hanbal, yaitu pada jaman para imam Islam, belum pernah ada yang meriwayatkan bahwa seorang imam kaum Muslimin mengkafirkan sesama, mengatakan kepada mereka murtad dan memerintahkan untuk memerangi mereka. Belum pernah ada seorang pun dari para imam kaum Muslimin yang menamakan negeri kaum Muslimin sebagai negeri syirik dan negeri perang, sebagaimana yang Anda [Muhammad Abdul Wahab. Red] katakan sekarang. Bahkan lebih jauh lagi, Anda (muhammad bin abdul wahab) mengkafirkan orang yang tidak mengkafirkan perbuatan-perbuatan ini, meskipun dia tidak melakukannya. Kurang lebih telah berjalan delapan ratus tahun atas para imam kaum Muslimin, namun demikian tidak ada seorang pun dari para ulama kaum Muslimin yang meriwayatkan bahwa mereka [para imam kaum Muslimin] mengkafirkan orang Muslim. Demi Allah, keharusan dari perkataan Anda ini ialah Anda mengatakan bahwa seluruh umat setelah jaman Ahmad -semoga rahmat Allah tercurah atasnya- baik para ulamanya, para penguasanya dan masyarakatnya, semua mereka itu kafir dan murtad. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” [lihat perkataan Muhammad Wahhab dalam novel Risalah Arba’ah Qawa’id, Muhammad bin Abdul Wahhab, hal 4].

Disini jelas Salapi Wahabi mengatasnamakan pemahaman kaum salaf untuk membodohi umat Islam padahal paham mereka justru berdasarkan itikad mereka sendiri ( berdasarkan paham pendiri Salapi wahabi dan pengikutnya) karna banyak sekali contoh paham Salapi wahabi tidak sama dengan paham kaum salaf dalam memahami Quran dan sunnah.

Betul dan Tidak salah jika ada Salapi wahabi berkata” BERDASARKAN QURAN DAN SUNNAH ” namun yang menjadi persoalan adalah soal memahaminya. Kepada siapa merujuk untuk memahami quran dan sunnah ??? menurut akal sendirikah ?? Ulama salafkah ?? atau Justru berdarkan apa yang dipahami muhammad bin abdul wahab si pendiri Salapi wahabi ??

Betul didalam Quran ada ayat ayat terkait Istiwa namun sekali lagi yang menjadi persoalan adalah soal memahaminya. Kepada siapa merujuk untuk memahami quran dan sunnah ??? menurut akal sendirikah ?? Ulama salafkah ?? atau Justru berdarkan apa yang dipahami muhammad bin abdul wahab si pendiri Salapi wahabi ??

Oke anggap saja memang berpaham salaf lantas bagaimana pendapat Aslinya mereka ?? kitab apa aslinya mereka ?? terbitan tahun berapa aslinya kitab mereka ?? karna sekarang banyak pemalsuan kitab salaf oleh Salapi wahabi maka rujukan kitab asli atau palsukah sebagai pedoman anda ?? sudahkah anda lebih teliti sampai kesini jika mau kebenaran ??

lebih spesifik lagi jika mengacu kitab ulama Salapi wahabi..apa pendapat mereka ?? darimana sumber pendapat mereka ?? sumber itu benarkah Original sebagaimana aslinya ?? sudahkah anda meyakinkan diri anda setelah meneliti semunya ??

Sekali lagi aku tekankan bahwa untuk memahaminya dengan benar adalah belajar dengan SANAD dan Sanad Adalah pedoman dari kebanyakan aswadul adzom atau aljama`ah atau Salafhusholeh sesungguhnya.

Imam Ibnul Mubarak mengatakan : “Pelajar ilmu yang tak punya sanad bagaikan penaik atap namun tak punya tangganya, sungguh telah Allah muliakan ummat ini dengan sanad agar tidak keliru” (Faidhul Qadir juz 1 hal 433).

KAMI NASEHATKAN KEPADA PARA SALAPI WAHABI YG BELUM TAU TENTANG SANAD UNTUK SEGERA MELURUSKAN KEFAHAMAN KALIAN BIAR TIDAK JAUH TERSESAT DAN TINGGALKAN MEREKA YG TeRSESAT MARILAH KEJALAN ALLOH YG LURUS 

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”. (HR. Ahmad)

dalam hadits diatas pada dasarnya menjelaskan pentingnya sanad Ilmu agar tidak menyimpang dari maksud maksud Rasulullah saw. sesungguhnya.

berkata Imam Syafii : “Orang yang belajar ilmu tanpa sanad guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu ( karna merasa pintar sendiri memahami quran dan hadits”(Faidhul Qadir juz 1 hal 433).
terkait hal ini..
coba anda lihat tingkah laku Salapi wahabi.semua hukum hukum agama seakan mereka ini lebih tahu dan lebih ahlinya dari golongan manapun.Meraka mengaku bermanhaj salaf,berpendapat berdasarkan sudut pandang para ulama salaf.Padahal pada kenyataan kebanyakan Para salaf justru tidak sama dengan paham paham salapi wahabi mulai dari perkara Ushul figh sampai masalah akidah yang telah diuraikan diatas.

Mari kita lihat PERKATAAN SAUDARA KANDUNG MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB tentang Muhammad bin abdul wahab pendiri wahabi salapi sebagai bukti dasar jika paham wahabi tidak sama dengan tata cara ulama salaf

Sulaiman bin Abdul Wahhab adalah tokoh murni Ahlu Sunnah wal Jammaah .saudara muhmmad bin abdul wahab sendiri beliau dalam kitabnya yang berjudul [Ash-shawa’iq Al-ilahiyyah fi Ar-radd ‘ala Al-wahabiyyah], kepada Muhammad Abdul Wahhab beliau bertutur: 

“Sejak jaman sebelum Imam Ahmad bin Hanbal, yaitu pada jaman para imam Islam, belum pernah ada yang meriwayatkan bahwa seorang imam kaum Muslimin mengkafirkan sesama, mengatakan kepada mereka murtad dan memerintahkan untuk memerangi mereka. Belum pernah ada seorang pun dari para imam kaum Muslimin yang menamakan negeri kaum Muslimin sebagai negeri syirik dan negeri perang, sebagaimana yang Anda [Muhammad Abdul Wahab. Red] katakan sekarang. Bahkan lebih jauh lagi, Anda (muhammad bin abdul wahab) mengkafirkan orang yang tidak mengkafirkan perbuatan-perbuatan ini, meskipun dia tidak melakukannya. Kurang lebih telah berjalan delapan ratus tahun atas para imam kaum Muslimin, namun demikian tidak ada seorang pun dari para ulama kaum Muslimin yang meriwayatkan bahwa mereka [para imam kaum Muslimin] mengkafirkan orang Muslim. Demi Allah, keharusan dari perkataan Anda ini ialah Anda mengatakan bahwa seluruh umat setelah jaman Ahmad -semoga rahmat Allah tercurah atasnya- baik para ulamanya, para penguasanya dan masyarakatnya, semua mereka itu kafir dan murtad. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” [lihat perkataan Muhammad Wahhab dalam novel Risalah Arba’ah Qawa’id, Muhammad bin Abdul Wahhab, hal 4].

Disini jelas Salapi Wahabi mengatasnamakan pemahaman kaum salaf untuk membodohi umat Islam padahal paham mereka justru berdasarkan itikad mereka sendiri ( berdasarkan paham pendiri Salapi wahabi dan pengikutnya) karna banyak sekali contoh paham Salapi wahabi tidak sama dengan paham kaum salaf dalam memahami Quran dan sunnah.

Betul dan Tidak salah jika ada Salapi wahabi berkata” BERDASARKAN QURAN DAN SUNNAH ” namun yang menjadi persoalan adalah soal memahaminya. Kepada siapa merujuk untuk memahami quran dan sunnah ??? menurut akal sendirikah ?? Ulama salafkah ?? atau Justru berdarkan apa yang dipahami muhammad bin abdul wahab si pendiri Salapi wahabi ??

Betul didalam Quran ada ayat ayat terkait Istiwa namun sekali lagi yang menjadi persoalan adalah soal memahaminya. Kepada siapa merujuk untuk memahami quran dan sunnah ??? menurut akal sendirikah ?? Ulama salafkah ?? atau Justru berdarkan apa yang dipahami muhammad bin abdul wahab si pendiri Salapi wahabi ??

Oke anggap saja memang berpaham salaf lantas bagaimana pendapat Aslinya mereka ?? kitab apa aslinya mereka ?? terbitan tahun berapa aslinya kitab mereka ?? karna sekarang banyak pemalsuan kitab salaf oleh Salapi wahabi maka rujukan kitab asli atau palsukah sebagai pedoman anda ?? sudahkah anda lebih teliti sampai kesini jika mau kebenaran ??

lebih spesifik lagi jika mengacu kitab ulama Salapi wahabi..apa pendapat mereka ?? darimana sumber pendapat mereka ?? sumber itu benarkah Original sebagaimana aslinya ?? sudahkah anda meyakinkan diri anda setelah meneliti semunya ??

Sekali lagi aku tekankan bahwa untuk memahaminya dengan benar adalah belajar dengan SANAD dan Sanad Adalah pedoman dari kebanyakan aswadul adzom atau aljama`ah atau Salafhusholeh sesungguhnya.

Imam Ibnul Mubarak mengatakan : “Pelajar ilmu yang tak punya sanad bagaikan penaik atap namun tak punya tangganya, sungguh telah Allah muliakan ummat ini dengan sanad agar tidak keliru” (Faidhul Qadir juz 1 hal 433).
  
---------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
  • Fakhri Mujahid Z Semua sifat yg disebutkan dalam menggambarkan tokoh muhammad bin abdul wahab tidak sama seperti sifat aslinya
    Muhammad bin abdul wahab tidak pernah sembarang mengkafirkan orang dan mem fonis, hanya orng2 yg benci kpdnyalah yg membuat buat fitnah dan tuduhan2 yg tidak benar..
  • Moh Nursani buktinya banyak dan tanda tandanya lengkap,fakta faktanya autentik
  • Fakhri Mujahid Z Anda hanya dapat dari orang2 yg benci dan selalu mencari kesalahanya dan sering menfitnahnya...

    Coba anda baca profilnya..!!!
  • Fairuz Putra Ramadhan kalau bgitu mas facri sbutkan aja sanad hadist albani apa sambung pd nabi atau tidak
  • Moh Nursani INI PERKATAAN MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB YG MENGKAFIRKAN ORANG ISLAM DAN GURU GURU NYA“Wahhabi itu Ahlussunnah Wal-Jama’ah, bukan Khawarij. Karena Wahhabi tidak
    mengkafirkan dan menghalalkan darah kaum Muslimin yang berbeda dengan
    dirinya.” Mendengar
    pernyataan tersebut saya katakan: “Bahwa Wahhabi itu
    mengkafirkan dan menghalalkan darah kaum Muslimin, itu bukan kata saya.
    Tetapi itu pernyataan Syaikh Muhammad, pendiri aliran Wahhabi.

    Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berkata:
    “Aku pada waktu itu tidak mengerti makna la ilaha illallah dan tidak mengerti
    agama Islam, sebelum kebaikan yang dianugerahkan oleh Allah. Demikian pula
    guru-guruku, tidak seorang pun di antara mereka yang mengetahui hal tersebut.
    Barangsiapa yang berasumsi di antara ulama Aridh (Riyadh) bahwa ia
    mengetahui makna la ilaha illallah atau mengetahui makna Islam sebelum waktu
    ini, atau berasumsi bahwa di antara guru-gurunya ada yang mengetahui hal
    tersebut, berarti ia telah berdusta, mereka-reka (kebohongan), menipu manusia
    dan memuji dirinya dengan sesuatu yang tidak dimilikinya.” (Ibn Ghannam,
    Tarikh Najd hal. 310)
    Dalam pernyataan di atas, jelas sekali Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
    menyatakan bahwa sebelum ia menyebarkan faham Wahhabi, ia sendiri tidak
    mengerti makna kalimat la ilaha illallah dan tidak mengerti agama Islam. Bahkan
    tidak seorang pun dari guru-gurunya dan ulama manapun yang mengerti makna
    kalimat la ilaaha illallah dan makna agama Islam. Pernyataan ini menunjukkan
    bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mengkafirkan guru-gurunya,
    semua ulama dan mengkafirkan dirinya sebelum menyebarkan faham Wahhabi.
    Pernyataan tersebut ditulis oleh muridnya sendiri, Syaikh Ibn Ghannam dalam
    Tarikh Najd hal. 310.
    Dalam kitab Kasyf al-Syubuhat hal. 29-30, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
    berkata: “Ketahuilah bahwa kesyirikan orang-orang dulu lebih ringan dari pada
    kesyirikan orang-orang masa kita sekarang ini.” Maksudnya kaum Muslimin di
    luar golongannya itu telah syirik semua. Kesyirikan mereka melebihi kesyirikan
    orang-orang Jahiliyah. Sebagaimana ia tulis dalam kitab Kasyf al-Syubuhat, kitab
    pendiri Wahhabi yang paling ekstrem dan paling keras dalam mengkafirkan
    seluruh kaum Muslimin selain golongannya.
    Dalam kitab al-Durar al-Saniyyah fi al-Ajwibat al-Najdiyyah, kumpulan fatwafatwa ulama Wahhabi sejak masa pendirinya, yang di-tahqiq oleh Syaikh
    Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim, ulama Wahhabi kontemporer, ada
    pernyataan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, bahwa ilmu fiqih dan kitabkitab fiqih madzhab empat yang diajarkan oleh para ulama adalah ilmu syirik,
    sedangkan para ulama yang menyusunnya adalah syetan-syetan manusia dan
    jin. (Al-Durar al-Saniyyah, juz 3 hal. 56). Pernyataan Syaikh Muhammad bin
    Abdul Wahhab ini berarti pembatalan dan pengkafiran terhadap kaum Muslimin
    yang mengikuti madzhab fiqih yang empat.
    Dalam berbagai kitab dan risalahnya, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
    selalu menyebutkan kalimat-kalimat yang ditujukan kepada orang-orang musyrik.
    Namun ia tidak pernah menyebut seorang pun nama orang musyrik yang
    menjadi lawan polemiknya dalam kitab-kitab dan tulisannya. Justru yang ia
    sebutkan adalah nama-nama para ulama terkemuka pada waktu itu seperti
    Syaikh Ibn Fairuz, Marbad al-Tamimi, Ibn Suhaim, Syaikh Sulaiman dan ulamaulama lainnya. Maksudnya, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mengkafirkan
    seluruh ulama pada waktu itu yang tidak mengikuti ajarannya. Bahkan secara
    terang-terangan, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menyebutkan dalam
    kitab Kasyf al-Syubuhat, bahwa kaum Muslimin pada waktu itu telah memilih
    mengikuti agamanya Amr bin Luhay al-Khuza’i, orang yang pertama kali
    mengajak orang-orang Arab memuja berhala.
    Pengkafiran terhadap kaum Muslimin terus dilakukan oleh ulama Wahhabi
    dewasa ini. Dalam kitab Kaifa Nafhamu al-Tauhid, karangan Muhammad bin
    Ahmad Basyamil, disebutkan:
    “Aneh dan ganjil, ternyata Abu Jahal dan Abu Lahab lebih banyak tauhidnya
    kepada Allah dan lebih murni imannya kepada-Nya dari pada kaum Muslimin
    yang bertawassul dengan para wali dan orang-orang saleh dan memohon
    pertolongan dengan perantara mereka kepada Allah. Ternyata Abu Jahal dan
    Abu Lahab lebih banyak tauhidnya dan lebih tulus imannya dari mereka kaum
    Muslimin yang mengucapkan tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasul
    Allah.” (Muhammad bin Ahmad Basyamil, Kaifa Nafhamu al-Tauhid, hal. 16).
    Dalam pernyataan tersebut, Basyamil menganggap bahwa kaum Muslimin selain
    Wahhabi, lebih syirik dari pada Abu Jahal dan Abu Lahab. Kitab karya Basyamil
    ini dibagi-bagikan secara gratis oleh tokoh-tokoh Wahhabi kepada siapapun
    yang berminat.

No comments:

Post a Comment