IMAN adalah kedua-dua : cahaya dan kekuatan ; dengannya
manusia meningkat setinggi-tingginya sehingga mencapai nilai yang melayakkannya ke Syurga.
Dengan kegelapan KUFUR, ia jatuh serendah-rendah darjat yang membawanya ke Neraka..
Pages
▼
Sunday, February 3, 2013
Agar Terhindar dari Fitnah Dajjal (2)
Agar Terhindar dari Fitnah Dajjal (2)
Kedua: Berlindung pada Allah dari fitnah Dajjal, terkhusus dalam shalat
“Jika salah seorang di antara kalian melakukan tasyahud, mintalah
perlindungan pada Allah dari empat perkara: Ya Allah, aku meminta
perlindungan pada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah
hidup dan mati, dan dari kejelekan fitnah Al Masih Ad Dajjal” (HR.
Muslim no. 588).
Ketiga: Menghafal surat Al Kahfi
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk membaca
awal-awal surat Al Kahfi agar terlindung dari fitnah Dajjal. Dalam
riwayat lain disebutkan akhir-akhir surat Al Kahfi yang dibaca. Intinya,
surat Al Kahfi yang dibaca bisa awal atau akhir surat. Dan yang lebih
sempurna adalah menghafal seluruh ayat dari surat tersebut.
Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir
dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.”
Hajjaj berkata, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al
Kahfi”
(HR. Ahmad 6: 446. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanad
hadits ini shahih, perowinya tsiqoh termasuk dalam periwayat shahihain
–Bukhari dan Muslim- selain Ma’dan bin Abi Tholhah Al Ya’mari yang
termasuk perowi Muslim).
Imam Nawawi rahimahullah berkata,
“(Kenapa yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat Al Kahfi?) Karena di
awal surat tersebut terdapat ayat-ayat yang menakjubkan. Siapa yang mau
merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.
Sebagaimana pula dalam akhir-akhir ayat surat tersebut, Allah Ta’ala
berfirman,
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil
(hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?)” (QS. Al Kahfi: 102)”
(Syarh Shahih Muslim, 6: 93).
Dan di antara waktu yang baik
untuk membaca surat Al Kahfi adalah di hari Jum’at. Dalam hadits dari
Abu Sa’id Al Khudri disebutkan, مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan
disinari cahaya antara dia dan Ka’bah” (HR. Ad Darimi 2: 546. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul
Jami’ no. 6471).
Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan
disinari cahaya di antara dua Jum’at” (HR. Al Baihaqi dalam Al Kubro 3:
249. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana
dalam Shohihul Jami’ no. 6470).
Di dalam surat Al Kahfi sungguh
banyak kisah-kisah yang dapat dijadikan ibroh, mulai dari kisah
penghuni goa, kisah Musa dan Khidr, dan kisah Dzulqornain, juga terdapat
penetapan hari kebangkitan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya surat
ini dibaca, lebih baik lagi dihafalkan. Khususnya yang terbaik untuk
membacanya adalah di hari Jum’at, hari terbaik matahari terbit.
No comments:
Post a Comment