IMAN adalah kedua-dua : cahaya dan kekuatan ; dengannya
manusia meningkat setinggi-tingginya sehingga mencapai nilai yang melayakkannya ke Syurga.
Dengan kegelapan KUFUR, ia jatuh serendah-rendah darjat yang membawanya ke Neraka..
Pages
▼
Saturday, February 2, 2013
Merenungi Nama Allah, Al Quddus
Merenungi Nama Allah, Al Quddus
Di antara nama Allah yang mulia adalah Al Quddus. Nama mulia ini
menunjukkan bahwa Allah bersih dari segala kekurangan, aib dan
kesalahan. Setiap makhluk bisa merenung dari nama tersebut dengan ia
mensucikan dirinya dari syirik, bid’ah, kemunafikan dan maksiat.Inilah
di antara merenungkan nama dan sifat Allah dalam Al Qur’an.
Pengertian Al Quddus
Yang dimaksud nama
Allah ‘Al Quddus’ adalah Dia bersih dari segala macam kekurangan dan
‘aib serta kesalahan. Artinya Allah amat jauh dari sifat-sifat jelek dan
lebih pantas menyandang sifat-sifat baik nan mulia.
“Dialah
Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci (Al Quddus),
Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara,
Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha
Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. Al Hasyr: 23).
Dalam ayat lainnya disebutkan, يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
“Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci (Al Quddus), Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana” (QS. Al Jumu’ah: 1).
Perenungan Nama Allah “Al Quddus”
Wajib bagi seorang hamba mensucikan Allah. Bentuknya adalah hendaklah
ia menetapkan nama dan sifat bagi Allah sebagaimana yang Dia tetapkan,
begitu pula hendaklah ia menafikan (meniadakan) yang Allah nafikan, sama
halnya ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menetapkannya
dan meniadakannya. Allah Ta’ala berfirman,
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis
kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-
pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu.
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha
Mendengar dan Melihat.” (QS. Asy Syura: 11)
Konsekuensi dalam
mengimani nama Allah Al Quddus adalah membersihkan hati dari kesyirikan,
kemunafikan dan riya’, begitu pula membersihkan lisan dari dusta dan
kata-kata kotor, begitu pula menjauhkan dari pandangan khianat, serta
menjauhkan diri dari perbuatan bid’ah (yang tiada tuntunan dalam agama).
Karena nama Al Quddus berarti mensucikan atau membersihkan sehingga
hal-hal tadi adalah perenungan dari nama mulia tersebut. Allah Ta’ala
berfirman,
“Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti
kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu
adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".” (QS. Al
Kahfi: 110). Ini adalah perintah agar kita membersihkan amalan dari
syirik dan dari amalan tanpa tuntunan (alias: bid’ah).
Bentuk
perenungannya pula dengan dzikir, pujian dan syukur pada Allah yang
dibuktikan dengan amalan sholih dan akhlak mulia. Sebagaimana para
malaikat bertasbih dan mensucikan Allah,
“Ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para
Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Rabb berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui."” (QS. Al Baqarah: 30).
Begitu pula
ketika seorang hamba terjerumus dalam kubangan maksiat, ia bersegera
mensucikan dirinya dengan taubat. Allah Ta’ala berfirman, إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al Baqarah: 222).
No comments:
Post a Comment