IMAN adalah kedua-dua : cahaya dan kekuatan ; dengannya
manusia meningkat setinggi-tingginya sehingga mencapai nilai yang melayakkannya ke Syurga.
Dengan kegelapan KUFUR, ia jatuh serendah-rendah darjat yang membawanya ke Neraka..
Pages
▼
Sunday, June 24, 2012
Uskup Perancis: Kenapa Masjid Penuh dan Gereja Kosong?!
dakwatuna.com -
Paris, setelah kurang dari satu
bulan adanya warning dari salah seorang pendeta Vatikan, berupa issu apa
yang mereka sebut sebagai “Islamisasi Eropa”, di Perancis diadakan
kegiatan Pertemuan Akbar Umat Masehi di bawah koordinasi Gereja
Katholik, dengan agenda mengkaji Islam, upaya pengenalan Islam, sejarah
dan peradabannya. Di tengah-tengah pertanyaan yang sering dilontarkan
oleh beberapa uskup, tentang sebab kenapa masjid selalu penuh dengan
orang shalat, sedangkan gereja kosong dari orang beribadah di Eropa
secara umum.
Gereja Katholik merasa perhatian dengan adanya
fenomena tersebar dan meluasnya Islam, berkembangnya pemeluk agama Islam
secara pesat di Perancis dan Eropah.
Yang membuat mereka tambah
heran adalah, tempat diadakannya kegiatan itu, ternyata melewati sebuah
masjid kecil yang penuh dengan jama’ah Jum’atan. Di situ dikumandangkan
khutbah dan selanjutnya didirikannya shalat Jum’at.
Perhelatan
akbar itu diikuti sekitar 40 uskup dari seluruh penjuru Perancis. Salah
seorang uskup berkomentar, bahwa pertanyaan seputar berkembangnya Islam
secara pesat sudah ada semenjak beberapa tahun lalu, dan pentanyaan itu
adalah, apa rahasia masjid penuh di Perancis, berbeda sama sekali dengan
kondisi Gereja yang malah dijauhi?!
Sekularisasi… Adalah Sebabnya Kajian
seputar mengapa orang Perancis meninggalkan gereja, telah diungkapkan
oleh seorang uskup, Michal. Ia berkata: “Fenomena ini bukanlah hal baru,
karena ini berkaitan erat dengan sejarah permusuhan panjang antara
negara dan gereja, di mana dalam banyak periode yang panjang, gereja
dipinggirkan peranannya dalam kehidupan secara umum.”
Sebagaimana juga masyarakat Perancis lebih cenderung sekular, memisahkan agama dengan kehidupan atau negara.
Para
peserta sepakat bahwa masjid-masjid di Perancis mejadi bukti penerimaan
luar biasa masyarakat Perancis, dan itu tidak hanya dari kalangan
imigran, justeru banyak juga dari orang-orang Perancis asli dari
generasi ke dua atau ke tiga, yang mereka sama sekali tidak bisa
berbahasa Arab.
Data statistik resmi Pemerintah Perancis
menyebutkan bahwa jumlah orang yang kembali dan masuk ke agama Islam di
Perancis sampai sekarang ada lima puluh (50) ribu orang, sedangkan total
muslim Perancis ada enam (6) juta jiwa.
Pelataran Sebagai Bukti Bukti
jelas bahwa masjid mendapat penerimaan yang luar biasa dari masyarakat
Perancis adalah tidak tertampungnya jama’ah shalat Jum’at di masjid,
sehingga harus digelas tikar dan sajadah sampai ke luar area masjid, dan
ini kadang menyulitkan samping kiri-kanan lingkungan masjid.
Haji
Mamdu Ibrahim, salah seorang pengelola masjid “Al Fath” mengatakan
bahwa setiap hari Jum’at kami harus menggelar tikar di luar area masjid
dikarenakan jumlah jama’ah shalat Jum’at tidak tertampung lagi. Kondisi
ini menyebabkan pemilik tempat sekitar masjid komplain.”
Ketua
Persatuan Organisasi-organisasi Islam di Perancis, Ibriz menguatkan
bahwa, “Tidak diragukan lagi adanya penerimaan luar biasa terhadap Islam
di Benua Eropah, ini menandakan bahwa Islam sangat diterima dan mampu
meyakinkan masyarakat, meskipun Islam sendiri diterpa issu penodaan dan
pelecehan.”
Jumlah masjid di Perancis sekitar seribu lima ratus
(1500) masjid. Data dari organisasi muslim di Perancis menunjukka bahwa
jumlah umat Islam di Benua Eropah mendekati tiga puluh delapan (38) juta
muslim Eropah, sekitar sepuluh peratus (10%) total penduduk Eropah. (io/ut)
No comments:
Post a Comment