Memahami Pemikiran Islam Moderat...
Islam moderat lebih dikenal sebagai bentuk lawan dari Islam fundamentalis atau Islam garis tengah. Alasan utama dilahirkannya istilah Islam moderat oleh para pendirinya adalah karena adanya Islam garis keras tersebut. Maka Islam moderat ingin menjadi solusi atas hal-hal yang dipandang oleh sebagian orang sebagai bentuk dari garis keras tersebut.
Para pemeluk Islam moderat menamakan diri mereka sebagai ummatan wasathan atau ummat pertengahan, yakni kaum pertengahan yang ingin menampilkan nilai-nilai kemoderatannya bagi kalangan bukan muslim. Salah seorang tokoh Islam moderat dalam negeri yang cukup dikenal adalah Gus Dur.
Tokoh ini sangat dikenal dengan nilai-nilai toleransi antar ummat beragamanya, sehingga sangat dikenal sebagai tokoh Islam moderat. Kaum Islam liberal kerap menggaung-gaungkan istilah Islam moderat tersebut sebagai bentuk solusi antara ummat beragama yang sering mengalami pertikaian, terutama kalangan muslim dan bukan muslim yang kerap mengalami perselisihan.
Bagaimana memandang Islam moderat tersebut dalam perspektif Islam yang lebih luas?
Berikut ini beberapa uraian yang bisa memberikan pandangan yang objektif mengenai keberadaan Islam moderat tersebut:
1. Islam dalam kaitannya sebagai agama yang mengatur kehidupan ummat Islam itu sendiri sudah merupakan agama pertengahan yang menjadi solusi permasalahan hidup.
Islam telah memiliki hukum-hukum lengkap yang mengatur ummatnya, sehingga tanpa dikatakan sebagai Islam moderat, Islam itu sendiri memang sudah moderat.
2. Di dalam kehidupan beragama, hal-hal yang berkaitan dengan aqidah dan kepercayaan terhadap Allah SWT merupakan hal mutlak yang tidak boleh dilakukan bentuk-bentuk toleransinya, apa yang telah menjadi ketetapan hukum dari Allah bukan lah hal yang perlu dilogikan lagi mengingat logika manusia sebagai mahkluk sangat lah terbatas.
3. Di dalam hubungan muamalah atau interaksi sosial, Islam memang telah mengatur bagaimana kewajiban ummat Islam untuk menjaga hubungan yang baik dengan ummat agama lain, Islam menjadi pusat perdamaian dan keadilan, Islam memberikan solusi bukan hanya untuk ummatnya namun juga untuk seluruh manusia di muka bumi ini.
Interaksi sosial tersebut bisa dilakukan dengan tidak menggadaikan nilai akidah kepada Allah SWT yang sudah jelas ketentuannya.
4. Islam memang agama yang rasional namun tidak semata-mata mengandalkan akal pikiran dalam menetapkan dan mengambil sebuah hukum. Karena kita mengetahui manusia adalah makhluk Tuhan yang sangat lemah. Jadi tidak layak seorang hamba menggunakan akal pikirannya yang lemah untuk menegosiasi hukum-hukum yang sudah ditetapkan Allah pada manusia.
5. Modernisasi dalam Islam tidak berbentuk toleransi kehidupan yang kebas, namun bagaimana upaya ummat Islam mampu hadir menjadi hero bagi permasalahan dunia. Islam memiliki hukum-hukum yang lengkap di semua lini kehidupan, maka wajar bila Islam menjadi satu-satunya solusi dalam hidup, bukan hanya untuk ummat Islam namun seluruh ummat manusia di muka bumi ini.
Istilah Islam moderat, Islam fundamentalis dan sebagainya sebenarnya adalah istilah yang diada-adakan oleh manusia itu sendiri. Secara fitrahnya, Islam mengajarkan kepada ummatnya untuk mencintai perdamaian, hidup dalam bingakai toleransi yang tidak kebablasan menggadaikan akidah, Islam menjadi rujukan ummat manusia karena kelengkapan ajaran dan aturan yang dimilikinya.
Sebagai muslim kita jangan terkotak-kotakkan oleh istilah tersebut. Ummat Islam hanya satu, yakni ummat Islam yang berpegang kepada Al Quran dan Hadist sebagai sumber ajaran hukum-hukum Islam yang wajib diamalkan. Penamaan-penamaan seperti ini hanya memicu perpecahan di kalangan ummat Islam semata.
~ISLAMIC UNITED
Islam moderat lebih dikenal sebagai bentuk lawan dari Islam fundamentalis atau Islam garis tengah. Alasan utama dilahirkannya istilah Islam moderat oleh para pendirinya adalah karena adanya Islam garis keras tersebut. Maka Islam moderat ingin menjadi solusi atas hal-hal yang dipandang oleh sebagian orang sebagai bentuk dari garis keras tersebut.
Para pemeluk Islam moderat menamakan diri mereka sebagai ummatan wasathan atau ummat pertengahan, yakni kaum pertengahan yang ingin menampilkan nilai-nilai kemoderatannya bagi kalangan bukan muslim. Salah seorang tokoh Islam moderat dalam negeri yang cukup dikenal adalah Gus Dur.
Tokoh ini sangat dikenal dengan nilai-nilai toleransi antar ummat beragamanya, sehingga sangat dikenal sebagai tokoh Islam moderat. Kaum Islam liberal kerap menggaung-gaungkan istilah Islam moderat tersebut sebagai bentuk solusi antara ummat beragama yang sering mengalami pertikaian, terutama kalangan muslim dan bukan muslim yang kerap mengalami perselisihan.
Bagaimana memandang Islam moderat tersebut dalam perspektif Islam yang lebih luas?
Berikut ini beberapa uraian yang bisa memberikan pandangan yang objektif mengenai keberadaan Islam moderat tersebut:
1. Islam dalam kaitannya sebagai agama yang mengatur kehidupan ummat Islam itu sendiri sudah merupakan agama pertengahan yang menjadi solusi permasalahan hidup.
Islam telah memiliki hukum-hukum lengkap yang mengatur ummatnya, sehingga tanpa dikatakan sebagai Islam moderat, Islam itu sendiri memang sudah moderat.
2. Di dalam kehidupan beragama, hal-hal yang berkaitan dengan aqidah dan kepercayaan terhadap Allah SWT merupakan hal mutlak yang tidak boleh dilakukan bentuk-bentuk toleransinya, apa yang telah menjadi ketetapan hukum dari Allah bukan lah hal yang perlu dilogikan lagi mengingat logika manusia sebagai mahkluk sangat lah terbatas.
3. Di dalam hubungan muamalah atau interaksi sosial, Islam memang telah mengatur bagaimana kewajiban ummat Islam untuk menjaga hubungan yang baik dengan ummat agama lain, Islam menjadi pusat perdamaian dan keadilan, Islam memberikan solusi bukan hanya untuk ummatnya namun juga untuk seluruh manusia di muka bumi ini.
Interaksi sosial tersebut bisa dilakukan dengan tidak menggadaikan nilai akidah kepada Allah SWT yang sudah jelas ketentuannya.
4. Islam memang agama yang rasional namun tidak semata-mata mengandalkan akal pikiran dalam menetapkan dan mengambil sebuah hukum. Karena kita mengetahui manusia adalah makhluk Tuhan yang sangat lemah. Jadi tidak layak seorang hamba menggunakan akal pikirannya yang lemah untuk menegosiasi hukum-hukum yang sudah ditetapkan Allah pada manusia.
5. Modernisasi dalam Islam tidak berbentuk toleransi kehidupan yang kebas, namun bagaimana upaya ummat Islam mampu hadir menjadi hero bagi permasalahan dunia. Islam memiliki hukum-hukum yang lengkap di semua lini kehidupan, maka wajar bila Islam menjadi satu-satunya solusi dalam hidup, bukan hanya untuk ummat Islam namun seluruh ummat manusia di muka bumi ini.
Istilah Islam moderat, Islam fundamentalis dan sebagainya sebenarnya adalah istilah yang diada-adakan oleh manusia itu sendiri. Secara fitrahnya, Islam mengajarkan kepada ummatnya untuk mencintai perdamaian, hidup dalam bingakai toleransi yang tidak kebablasan menggadaikan akidah, Islam menjadi rujukan ummat manusia karena kelengkapan ajaran dan aturan yang dimilikinya.
Sebagai muslim kita jangan terkotak-kotakkan oleh istilah tersebut. Ummat Islam hanya satu, yakni ummat Islam yang berpegang kepada Al Quran dan Hadist sebagai sumber ajaran hukum-hukum Islam yang wajib diamalkan. Penamaan-penamaan seperti ini hanya memicu perpecahan di kalangan ummat Islam semata.
Bagaimana bisa Islam SUNI dengan Islam SHIAH bermusuhan?
ReplyDelete