Khusyuk dalam Sholat
Sesungguhnya
sholat adalah ibadah badani yang paling agung dalam agama ini. Dia
adalah rukun Islam setelah syahadat. Kewajiban sholat telah tetap
berdasarkan al-Qur’an, hadits, ijma’ kaum muslimin. Khusyuk dalam sholat
adalah hal yang sangat penting, sudah barang tentu kita dituntut untuk
berusaha dan selalu melatih diri dapat menunaikan sholat dengan khusyuk.
Memahami Khusyuk
Imam Roghib al-Ashfahani rahimahullah berkata: “Khusyuk adalah
merendahkan diri. Umumnya kalimat khusyuk digunakan untuk istilah pada
anggota badan. Adapun tunduk dan merendahkan diri umumnya untuk
menggambarkan sesuatu yang ada di dalam hati. Oleh karena itu dikatakan,
jika hatinya telah tunduk maka akan khusyuk pula anggota badannya.[1]
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: ”Khusyuk adalah sebuah makna
yang tersusun dari pengagungan, kecintaan, perendahan dan perasaan
butuh”.[2]
Al Hafizh Ibnu Rojab rahimahullah berkata: ”Asalnya
khusyuk adalah lembutnya hati, tenang, tunduk dan perasaan butuh
kepada-Nya. Apabila hati telah khusuk maka seluruh anggota badan akan
mengikutinya, karena anggota badan mengikuti hati.”[3]
Jadi
khusyuk bukan hanya tergambar dari anggota badan, bukan sekedar tenang
dan diam yang dibuat-buat !!! Atau tingkah laku seperti orang yang
khusyuk namun hatinya kosong dan tidak tunduk kepada Allah azza wa
jalla.
Kaedah mencapaiKhusyuk Dalam Sholat
1. Persiapan Sebelum Sholat
Hal ini dimulai saat adzan dikumandangkan, dengan segera mengambil
wudlu, membersihkan mulut dan badan kemudian memakai pakaian yang bersih
dan bagus untuk sholat. Allah ta’ala berfirman:
يَابَنِي ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلاَتُسْرِفُوا إِنَّهُ لاَيُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
”Hai anak Adam, kenakanlah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
masjid. Makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS. Al-A’rof: 31)
Setelah itu berjalanlah menuju masjid dengan tenang, tidak
tergesa-gesa, bacalah doa keluar rumah dan menuju masjid. Apabila telah
sampai di depan pintu masjid bacalah doa masuk masjid kemudian sholat
lah dua rakaat.
2. Tuma’ninah di dalam sholat
Adalah
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam sholat dalam keadaan tuma’ninah yang
paling sempurna hingga setiap persendian kembali ke tempatnya. Dan
beliau shallallahu’alaihi wa sallam juga memerintahkan orang yang jelek
sholatnya untuk mengulangi kembali. Adapun sholat dengan tergesa-gesa,
tidak tenang saat ruku’ dan sujud adalah sholatnya orang yang paling
jelek.
Dari Abu Qotadah radliyallahu’anhu bahwasanya Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
”Orang yang paling jelek dalam mencuri adalah orang yang mencuri dalam
sholatnya”. Para shahabat bertanya: ”Wahai Rasulullah, bagaimaa dia
mencuri dalam sholatnya ? Nabi menjawab: ”Yaitu orang yang tidak
menyempurnakan ruku’ dan sujudnya ketika sholat”. (HR. Ahmad: 24/378,
al-Hakim 1/229, Shohih Jami’:997)
Dan orang yang cepat dalam
sholatnya, tidak tuma’ninah dan tergesa-gesa tidak mungkin bisa khusyuk
karena cepat itu menghilangkan kekhusyukan dalam sholat.
3. Ingat mati ketika sholat
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam:
”Ingatlah kematian di dalam sholatmu. Karena seseorang bila ingat mati
di dalam sholat, dia akan memperbagus sholatnya. Sholatlah seperti
sholatnya seorang laki-laki yang tidak menyangka bahwa dia akan sholat
lagi di lain waktu” (Hasan. Lihat takhrij lengkapnya dalam as-Shohihah:
1421)
4. Pahamilah apa yang engkau baca
Yaitu berusaha
memahami ayat dan doa yang kita baca. Karena ayat al-Qur’an diturunkan
agar dipahami dan direnungi maknanya. Allah azza wa jalla berfirman:
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا ءَايَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ
”Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan
berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shood: 29)
Demikian pula termasuk sebab yang dapat membantu dalam merasakan
kelezatan bacaan al-Qur’an atau doa adalah dengan memahami dan kandungan
ayat dan doa yang dibaca. Imam Ibnu Jarir at-Thobari rahimahullah
berkata: ”Sungguh aku heran kepada orang yang membaca al-Qur’an akan
tetapi dia tidak memahami makna dan tafsiran ayatnya, bagaimana mungkin
dia bisa merasakan lezatnya bacaannya?!”[4]
5. Tinggalkan dosa dan maksiat
Allah azza wa jalla berfirman:
إِنَّ اللهَ لاَيُغَيِّرُ مَابِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَابِأَنفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubahkeadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Ar-Ro’d: 11)
Maksiat adalah penghalang khusyuk. Cukuplah pikirannya akan senantiasa
teringat kemaksiatan yang ia lakukan sebagai pelajaran bahwa khusyuk
tidak mungkin tercapai dengan tetap bermaksiat.
6. Pilihlah pekerjaan yang sesuai
Maksudnya adalah memilih jenis pekerjaan yng tidak berbenturan dengan
waktu sholat dan tidak membebankan pikiran. Karena bila pekerjaan itu
berat, secara otomatis pikiran akan senantiasa teringat dengan
pekerjaan, sehingga rasa sholat khusyuk menjadi hilang. Demikian pula
jika pekerjaan berbenturan dengan waktu sholat, akan menyebabkan sholat
tertunda, atau mengerjakan sholat super kilat !!. Dan semua ini
menghilangkan khusyuk dalam sholat.
7. Tidak menambah kesibukan dunia
Jika Allah azza wa jalla telah memberimu kecukupan rezeki dalam bekerja
di pagi hari, maka jadikanlah waktu sore untuk beramal akhirat. Merasa
cukuplah dengan pemberian Allah ta’ala, jangan engkau habiskan waktumu
seharian penuh hanya mengejar urusan dunia yang tidak ada habisnya!!.
Karena jika jiwa ini merasa cukup, hati akan lapang, tentram dan pikiran
tidak akan bercabang kemana-mana memikirkan bisnis atau pekerjaan!. Dia
akan mendatangi sholat dengan hati yang tenang, siap bermunajat kepada
Allah ta’ala dan pikirannya tertuju pada sholat. Renungkanlah hal ini
wahai saudaraku.
8. Mengambil Sutrah Sholat
Termasuk
perkara yang bisa mendatangkan rasa khusyuk dalam sholat adalah
menjadikan sholat kita menghadap sutrah. Karena hal itu lebih menjaga
pandangan, menjaga dari setan dan menjaga agar tidak dilalui orang.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
”Apabila
salah seorang diantara kalian sholat, maka sholatlah dengan menghadap
sutrah dan mendekatlah.” (HR. Abu Dawud: 698, dihasankan oleh al-Albani
dalam Shohihul Jami’: 651)
Imam Nawawi rahimahullah berkata:
”Hikmah anjuran mengambil sutrah adalah menjaga pandangan dari perkara
yang ada di depannya, menghalangi orang yang lewat didekatnya dan
mencegah lewatnya setan yang dapat menggoda untuk membatalkan
sholatnya”.[5]
9. Pusatkan hati dan pikiran
Perkara
ini memang berat dan tidak mudah, terkadang ketika kita sholat perkara
yang tadinya tidak teringat akan menjadi ingat ketika kita sudah masuk
sholat. Akan tetapi, tetaplah berusaha untuk memusatkan hati kepada
Allah ta’ala, ingat bahwa kita sedang berdiri di hadapan Rabb semesta
alam, penguasa langit dan bumi.
Adalah Dzun Nun menceritakan
bagaimana sholatnya para ahli ibadah: ”Bila engkau melihat mereka
sholat, tatkala sudah berdiri di tempat khusus sholat mereka, kemudian
mereka membuka sholat dengan takbir, akan terlintas dalam hati mereka
bahwa tempat yang mereka berdiri sekarang adalah seperti tempat
berdirinya para manusia kepada Allah”.[6]
Al-Hafizh Ibnu Rojab
al-Hambali rahimahullah berkata: ”Menghadap kepada Allah dengan hati dan
pikiran, tidak menoleh kepada selain-Nya, ada dua bentuk: Pertama,
hatinya tidak berpaling kepada perkara yang mudah, hanya terpusat kepada
Allah azza wa jalla. Kedua, pandangannya tidak menoleh ke kanan dan ke
kiri, hanya tertuju ke tempat sujudnya, inilah keharusan khusyuk bagi
hati, tidak menoleh kepada selainnya.”[7]
10. Berdoa dan mohonlah perlindungan dari godaan setan
Setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Permusuhan ini akan
senantiasa berlangsung hingga hari kiamat. Apalagi dalam perkara sholat,
jika seorang hamba berdiri untuk sholat setan akan cemburu karena
dengan demikian manusia sedang berada dalam keadaan yang paling dekat
kepada Allah ta’ala. Setan akan benci dan akan berusaha kuat untuk
menggoda dan membatalkan sholatnya.
Bahkan akan terus memberi
janji-janji muluk, memberi angan-angan kepada manusia, hingga manusia
terjerat dan lupa akan perkara sholat!!![8]
Setan itu
diibaratkan seperti perampok jalanan, acapkali seorang hamba ingin
berjalan menuju Allah azza wa jalla, dia akan berusaha untuk memutus
jalannya.
Diantara doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam untuk berlindung dari ketidakkhusyukan adalah:
اَللَّهُمَّ إِنِّى أُعُوذُبِكَ مِنْ عِلْمٍِ لاَيَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍِ
لاَيَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍِ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍِ لاَ يُسْتَچَابُ
لَهَا
”Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Ilmu yang tidak
bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah
puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan” (HR. Muslim: 2722)
–Asrizal Ar-Riauniy Nasution
--------------------------------------------
Dinukil dari artikel yang berjudul Khusyuk Dalam Sholat oleh Ust. Abu
Abdillah Syahrul Fatwa as-Salim hal. 51-55, Majalah al-Furqon Edisi 4
tahun kesembilan/ Dzulqo’dah 1430 (Okt/Nop 2009). Silahkan untuk merujuk
ke majalah tersebut untuk pembahasan yang lengkap.
[1] Al-Mufrodaat fi Ghorib al-Qur’an hal. 154-155
[2] Madarijus shalikin: 2/10
[3] Al-Khusyuk fis Sholat hal.10, Ibnu Rojab
[4] Muqoddimah Tafsir at-Thobari: 1/10, Mahmud Syakir
[5] Syarah Shohih Muslim: 4/216
[6] Al-Khusyuk fis Sholat hal. 19
[7] Idem. Hal. 19
[8] Al-Wabilus Shoib hal. 36.
No comments:
Post a Comment