Merasa Tidak Sesat, Syi'ah Malaysia Tidak Terima Alami Diskriminasi
Seorang pemimpin Syi'ah Malaysia Selasa ini (28/12) melakukan protes atas diskriminasi terhadap pengikut sekte ini setelah penahanan 200 anggota mereka oleh pejabat agama yang mengklaim mereka melanggar hukum Islam setempat.
Tokoh masyarakat Syi'ah Kamil Zuhairi Abdul Aziz mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah mengajukan surat protes kepada komisi nasional hak asasi manusia (SUHAKAM) Malaysia setelah serangan terbaru dari ruang ibadah mereka oleh petugas agama negara.
"Aparat keamanan masuk dan merusak ruang ibadah kami yang merupakan milik pribadi, di mana kami melakukan doa khusus untuk cucu Nabi Muhammad di ruangan itu," kata dia menegaskan.
"Jika masyarakat lain seperti Hindu, Buddha, Kristen, Sikh dan lain-lain memiliki hak mereka untuk beribadah dan menjalan praktek ajaran agamanya di bawah konstitusi maka mengapa kami tidak bisa," tambah Kamil Zuhairi.
"Kami dikecam, dikritik, difitnah dan diancam di media lokal hanya karena kami mempraktekkan ajaran yang telah lama diajarkan oleh nenek moyang kami yang Syi'ah dan telah tinggal di Malaysia selama berabad-abad."
Kamil Zuhairi mengatakan ada sekitar 40.000 pengikut Syi'ah di Malaysia tetapi kebanyakan menyembunyikan iman mereka di balik pintu tertutup karena takut stigma masyarakat dan menjadi target oleh pemerintah.
Pejabat departemen agama Islam, yang menolak disebutkan namanya, kepada AFP mengatakan bahwa para tahanan sekitar 200 orang, yang meliputi warga Pakistan, Iran dan Indonesia, telah dibebaskan dengan jaminan.
Dia mengatakan penyelidikan masih berlangsung dan kelompok tersebut dapat dituntut karena tidak mengikuti Islam Sunni, yang dianggap sebagai satunya-satunya Islam yang diakui di Malaysia.
Syi'ah adalah salah satu dari beberapa sekte Islam yang divonis sesat oleh otoritas keagamaan Malaysia.(fq/afp)
Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/dunia/syi-ah-malaysia-tidak-terima-didiskriminasi.htm
"Syi'ah dah difatwakan sesat sejak seribu tahun lalu lagi. Termasuk oleh Imam asy-Syafi'i rahimahullah..."
ReplyDelete