Wednesday, August 1, 2012

Hati Yang Kotor


Bismillahir RahmaniRaheem

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sahabat, saudaraku/ri fillah yg dirahmati Allah,Manusia sering kali melakukan sesuatu atas dasar hawa nafsunya yang mengakibatkan perbuatan tersebut berdampak negative ditengah-tengah masyarakat. Untuk menghindari penyesalan diakhir perbuatan yang akan dilakukan, maka seyogyanya bertanyalah pada hati kecil, baik dan buruknya perbuatan tersebut. Oleh karena itu setiap manusia dituntut untuk memahami hatinya atau bahasa Arabdisebut  "Qolbun"atau  Quluubun( jamaknya atau pluralnya)

“Barang siapa yang melakukan satu dosa, maka akan tumbuh pada hatinya setitik hitam, sekiranya dia bertaubat akan terkikislah titik hitam itu daripada hatinya. Jika dia tidak bertaubat maka titik hitam itu akan terus merebak hingga seluruh hatinya menjadi hitam."(Hadis riwayat Ibn Majah)


Hadis ini sesuai dengan firman Allah swt :
Sebenarnya ayat-ayat Kami tidak ada cacatnya, bahkan mata hati mereka sudah diselaputi kotoran dosa dengan sebab perbuatan kufur dan maksiat yang mereka kerjakan.
(Surah al-Muthaffifiin, ayat 14)


Hati yang kotor dan hitam akan menjadi keras. Apabila hati keras, kemanisan dan kelezatan beribadat tidak dapat dirasakan. Ia akan menjadi penghalang kepada masuknya nur iman dan ilmu. Belajar sebanyak mana pun ilmu yang bermanfaat atau ilmu yang boleh memandu kita, namun ilmu itu tidak masuk ke dalam hati, kalau pun kita faham, tidak ada daya dan kekuatan untuk mengamalkannya.


Dalam hal ini Allah swt berfirman :
“Kemudian selepas itu, hati kamu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Pada hal antara batu-batu itu ada yang terpancar dan mengalir sungai daripadanya dan ada pula antaranya yang pecah-pecah terbelah lalu keluar mata air daripadanya. Dan ada juga antaranya yang jatuh ke bawah kerana takut kepada Allah sedang Allah tidak sekali-kali lalai daripada apa yang kamu kerjakan.”
(Surah al-Baqarah ayat 74)


Jika hati kotor maka cahaya ilahi akan sulit masuk, malah yang mudah masuk adalah syetan dan dia akan betah disana. Orang yang demikian tidak takut lagi kepada Allah dan neraka, tidak merasa berdosa saat melakukan maksiat bahkan dia merasa dirinya benar, sungguh celakalah orang seperti ini kecuali jika dia sadar dan mau membersihkan hatinya.


~Forgiveness Allah


No comments:

Post a Comment