Hamid Al-Qaishari rohimahullah berkata,
“Setiap orang dari kita yakin pasti akan mati, tetapi kami tidak
melihatnya bersiap-siap untuk menghadapinya. Setiap orang dari kita
yakin adanya surga, namun kami tidak melihat orang beramal untuknya.
Setiap orang dari kita yakin adanya neraka, namun kami tidak melihat
orang yang takut kepadanya.
Lalu di atas apa kalian berbahagia? Apa yang kalian tunggu?
Kematian?
Ia adalah perkara pertama dari perkara-perkara Allah yang datang kepada
kalian dengan kebaikan atau keburukan. Saudara-saudara, berjalanlah
kepada Rabb kalian dengan baik.”
[Dikutip dari Buku “Mukhtashor
Minhajul Qoshidin” Inti Sari Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin (terjemah), Karya
Al-Imam Ibnu Qudamah rohimahulloh, Tahqiq Asy-Syaikh Zuhair Asy-Syawisy,
Penerbit Darul Haq, hal.709.]
via Ukhie Novi Cahyanti
Belajarlah untuk mengolah hati dan perasaanmu sendiri, dan berhentilah
menyalahkan orang lain atas kebahagiaan yang tidak kita rasakan...
Bisa jadi syaitan telah bersarang dalam hatimu, akibat lalainya engkau
dari mengingat dan mengagungkan kebesaran ALLAH ta'ala dalam setiap
tarikan dan hembusan nafasmu...
Perbanyaklah istighfar dengan sebenar-benar istighfar...!!!
Istighfar yang hanya sekedar di bibir saja tanpa diresapi dengan hati,
tidak akan berbuah kelembutan, kepasrahan dan ketundukan kpd ALLAH Azza
wa Jalla...
~Ummu Fahrian Ida
Hamid Al-Qaishari rohimahullah berkata,
“Setiap orang dari kita yakin pasti akan mati, tetapi kami tidak melihatnya bersiap-siap untuk menghadapinya. Setiap orang dari kita yakin adanya surga, namun kami tidak melihat orang beramal untuknya. Setiap orang dari kita yakin adanya neraka, namun kami tidak melihat orang yang takut kepadanya.
Lalu di atas apa kalian berbahagia? Apa yang kalian tunggu?
Kematian?
Ia adalah perkara pertama dari perkara-perkara Allah yang datang kepada kalian dengan kebaikan atau keburukan. Saudara-saudara, berjalanlah kepada Rabb kalian dengan baik.”
[Dikutip dari Buku “Mukhtashor Minhajul Qoshidin” Inti Sari Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin (terjemah), Karya Al-Imam Ibnu Qudamah rohimahulloh, Tahqiq Asy-Syaikh Zuhair Asy-Syawisy, Penerbit Darul Haq, hal.709.]
via Ukhie Novi Cahyanti
Belajarlah untuk mengolah hati dan perasaanmu sendiri, dan berhentilah menyalahkan orang lain atas kebahagiaan yang tidak kita rasakan...
Bisa jadi syaitan telah bersarang dalam hatimu, akibat lalainya engkau dari mengingat dan mengagungkan kebesaran ALLAH ta'ala dalam setiap tarikan dan hembusan nafasmu...
Perbanyaklah istighfar dengan sebenar-benar istighfar...!!!
Istighfar yang hanya sekedar di bibir saja tanpa diresapi dengan hati, tidak akan berbuah kelembutan, kepasrahan dan ketundukan kpd ALLAH Azza wa Jalla...
“Setiap orang dari kita yakin pasti akan mati, tetapi kami tidak melihatnya bersiap-siap untuk menghadapinya. Setiap orang dari kita yakin adanya surga, namun kami tidak melihat orang beramal untuknya. Setiap orang dari kita yakin adanya neraka, namun kami tidak melihat orang yang takut kepadanya.
Lalu di atas apa kalian berbahagia? Apa yang kalian tunggu?
Kematian?
Ia adalah perkara pertama dari perkara-perkara Allah yang datang kepada kalian dengan kebaikan atau keburukan. Saudara-saudara, berjalanlah kepada Rabb kalian dengan baik.”
[Dikutip dari Buku “Mukhtashor Minhajul Qoshidin” Inti Sari Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin (terjemah), Karya Al-Imam Ibnu Qudamah rohimahulloh, Tahqiq Asy-Syaikh Zuhair Asy-Syawisy, Penerbit Darul Haq, hal.709.]
via Ukhie Novi Cahyanti
Belajarlah untuk mengolah hati dan perasaanmu sendiri, dan berhentilah menyalahkan orang lain atas kebahagiaan yang tidak kita rasakan...
Bisa jadi syaitan telah bersarang dalam hatimu, akibat lalainya engkau dari mengingat dan mengagungkan kebesaran ALLAH ta'ala dalam setiap tarikan dan hembusan nafasmu...
Perbanyaklah istighfar dengan sebenar-benar istighfar...!!!
Istighfar yang hanya sekedar di bibir saja tanpa diresapi dengan hati, tidak akan berbuah kelembutan, kepasrahan dan ketundukan kpd ALLAH Azza wa Jalla...
No comments:
Post a Comment