Via Tagisan Syria di Bumi Jordan
"Mengapa Aku Keluar Dari Syi'ah" --Sayyid Husain Al-Musawi
======================================
Sayyid Husain Al-Musawi bukanlah nama yang asing di kalangan Syi'ah.
Dia adalah ulama besar Syi'ah yang lahir di Karbala dan belajar di
Hauzah hingga mendapat gelaran mujtahid.Dia juga mempunyai kedudukan
yang istimewa di sisi Imam Ayatullah Khomeini.
Setelah melalui
pengembaraan spiritual yang panjang,dia akhirnya keluar dari
Syi'ah,kerana menemukan begitu banyak penyimpangan dan kesesatan.Tulisan
ini disarikan dari bukunya,'Mengapa Saya Keluar Dari Syi'ah'.
pertanggungjawabannya untuk Allah dan sejarah sebelum akhirnya dia
dibunuh.
Aku lahir di Karbala,tumbuh di lingkungan orang-orang
Syi'ah dan diasuh oleh bapaku,yang taat beragama.Aku belajar dibeberapa
sekolah yang ada di kota hingga menjangkau usia remaja. Kemudian bapaku
mengirimkuke sebuah Hauzah, semacam pesantren,di kota ilmu Najaf.Ini
merupakan induk kota ilmu,tempat para ulama yang terkenal,menimba ilmu
agama,seperti Imam Sayyid Muhammad Ali Husain Kasyif Al-Ghita. Dia
adalah tokoh di Kota Ilmu.Semenjak itu aku mulai serius memikirkan
masalah ilmu.Aku mempelajari mazhab Ahlul-Bait,tetapi di sisi lain aku
mendapat celaan dan serangan terhadap Ahlul-Bait.
Aku belajar
tentang masalh-masalah syari'at untuk beribadah kepada Allah tetapi di
dalamnya terdapat nash-nash yang menyatakan kekafiran terhadap Allah
SWT."Ya Allah,apakah yang aku pelajari ini?Apakah mungkin ini semua
merupakan madzhab Ahlul-Bait yang benar?"
Sesungguhnya hal ini
menyebabkan terpecahnya keperibadian seseorang.Kerana,bagaimana dia
menyembah Allah sementara di sisi lain dia kufur kepada Allah? Bagaimana
dia mengikuti sunnah Rasulullah sementara di sisi lain dia
menyerangnya? Bagaimana dikatakan mengikut ahlul bait,mencintai dan
mempelajari madzhab mereka,sementara dia manghina dan mengejek mereka?
"Turunkan rahmat dan kasih sayangMu Ya Allah.Jika bukan kerana
rahmatMu,nescaya aku termasuk orang yang sesat, bahkan termasuk orang
yang rugi".
Aku kembali bertanya kepada diriku,"Apa sikap para
tokoh,imam dan orang-orang yang dianggap sebagai ulama?Apakah sikap
mereka terhadap hal ini?Apa mereka melihat seperti yang aku lihat?Apakah
mereka mempelajari apa yang aku pelajari?"
Aku butuh seseorang
untuk mengadukan semua kebingunganku dan menumpahkan seluruh
kesedihanku.Akhirnya aku mendapat petunjuk dengan mendapatkan idea yang
bagus,iaitu melakukan study yang komprehensif dan mengkaji lagi semua
materi pelajaran yang pernah aku dapatkan.Aku membaca semua yang aku
dapatkan dari referensi,baik yang mu'tabar,maupun yang tidak.
Aku membaca setiap buku yang sampai ke tanganku.Aku merenung untuk
mengkaji beberapa alinea dan nash-nash tersebut dan aku komentarkan
berdasarkan pemikiran yang ada di dalam otakku.
Ketika selesai
membaca referensi yang mu'tabar,aku mendapatkan sejumlah kertas,lalu aku
simpan,semoga pada suatu hari nanti Allah menetapkan suatu keputusan
bagiku.
Aku memohon kepada Allah dalam menjelaskan kebenaran
ini. Akan banyak tuduhan,fitnah, dan usaha pembunuhan yang akan ditemui
kalau seseorang membuka kesesatan Syi'ah, tapi aku sudah memperhitungkan
semua itu, dan hal itu tidak menghalangku untuk melakukannya.
Orang-orang Syi'ah telah membunuh bapa para pemimpin kami,iaitu
Ayatullah Uzhma Imam Sayyid Abul Hasan Al-Ashfani, seorang imam Syi'ah
terbesar setelah masa keghaiban imam hingga sekarang.Tidak diragukan
lagi bahawa beliau adalah seorang tokoh besar Syi'ah,namun,ketika beliau
hendak meluruskan manhaj Syi'ah dan membersihkan khurafat-khurafat yang
ada didalamnya,mereka menyembelihnya sebagaimana menyembelih seekor
kambing. Sebagaimana mereka juga telah membunuh Sayyid Ahmad Al-Kasrawi
ketika ia menyatakan berlepas diri dari penyimpangan-panyimpangan Syi'ah
dan hendak meluruskan manhaj Syi'ah, mereka mencincang tubuh Sayyid
Ahmad menjadi beberapa potong.
Masih banyak orang yang
mengalami nasib sama kerana keberanian mereka dalam menentang aqidah
yang bathil yang dimasukkan kedalam madzhab Syi'ah. Dan mereka juga
menghendakki aku mengalami nasib yang sama.Namun hal itu tidak
menggetarkanku.Cukuplah bagiku untuk menympaikan kebenaran,menasihati
saudaraku,memberi peringatan kepada mereka,dan berpaling pada kesesatan.
Seandainya aku menginginkan kesenangan dunia,mut'ah(nikah kontrak)dan
khumus(seperlima harta yang diinfakkan para penganut Syi'ah) telah cukup
untuk mewujudkan semua itu,sebagaimana dilakukan orang selain aku yang
menjadi kaya di daerahnya masing-masing. Sebahagian mereka menaiki
kereta yang paling mewah dengan model paling mutakhir. Tetapi
alhamdulillah aku berpaling dari semua itu sejak aku mengenal kebenaran.
Menganggap Najis Ahlussunnah
----------------------------------
Keyakinan yang tersebar diantara kami,kalangan pengikut syi'ah adalah
pengutamaan terhadap ahlul bait.Madzhab Syi'ah semuanya dilandaskan atas
kecintaan kepada ahlul bait.Berlepas diri dari orang awam,iaitu
ahlussunnah,berlepas diri dari tiga khalifah dan Aisyah binti Abu Bakar
kerana sikap mereka terhadap ahlulbait.
Yang mengakar didalam
akal semua orang Syi'ah,baik yang muda maupun yang tua,orang pandai
maupun orang bodoh,lelaki maupun perempuan,adalah bahawa sahabat telah
melakukan kezaliman terhadap ahlul bait,menumpahkan darah mereka,dan
menghalalkan kehormatan mereka.Yang ditanamkan keyakinan oleh para ulama
dan mujtahid Syi'ah adalah bahawa musuh mereka yang terbesar adalah
ahlussunnah.Hal itu kerana orang sunni dianggap najisdalam pandangan
Syi'ah,hingga kalau dicuci seribu kali pun najisnya tidak akan hilang.
Hampir semuakitab Syi'ah yang aku pelajari penuh dengan bahasa yang
kasar dan diluar akal sehat.Berbagai cacian,umpatan dan kata-kata kotor
berhamburan disetiap kitab.Bahkan sering apa yang diungkapkan tidak
memiliki logika yang waras.Bacalah Al-Kafi,Nahjul Balaghah,Al
Ihtijaj,Rijal Kisyi.
Jika kita hendakmenelusuri semua yang
dikatakan tentang ahlulbait,pembicaraannya akan memanjang.Sebab tidak
seorang pun diantara mereka yang selamat dari kata-kata kkotor,kalimat
yang buruk,atau tuduhan yang hina.Telah banyak dinisbatkan kepada mereka
perbuatan yang tercela.
Bacalah riwayat ini,"Rasulullah tidak tidur sehingga mencium bahagian depan wajah Fatimah"(Bihar Al-Anwar,43/44).
"Rasulullah menyimpan wajahnya diatas dua payudara Fatimah."(Bihar Al-Anwar 43/78).
Sebuah penistaan yang sangat buruk,bagaimana Rasulullah,yang begitu mulia,melakukan hal yang tidakmasuk akal seperti itu
Nikah Mut'ah
----------------
Nikah mut'ah telah dipraktikkan dengan bentuk yang paling buruk,para
wanita telah dihinakan dengan sehina-hinanya. Sebahagian besar mereka
memuaskan nafsu berahinya atas nama agama di balik tabir yang bernama
mut'ah.
Mereka telah membawakan riwayat-riwayat yang memberikan
motivasi untuk melakukan mut'ah,menetapkan dan memperinci
pahalanya,serta hukuman atas orang yang meninggalkannya.Bahkan mereka
yang tidak mut'ah dianggap kafir.Ash Shaduq meriwayatkan dari Ash
Shadiq,dia berkata,"Sesungguhnya mut'ah adalah agamaku dan agama
bapakku.Barangsiapa mengingkarinya,berarti dia mengingkari agama kami
dan beraqidah selain agama kami."(Man La Yahdhuruhu Al Faqih,3/366). Ini
adalah pengkafiran terhadap orang yang menolak mut'ah.
Untuk
menguatkan lagi mut'ah ini,nama Rasulullah pun dibawa-bawa,seperti
ditulis dalam Man La Yahdhuruhu Al Faqih,3/366,"Barangsiapa melakukan
mut'ah dengan seorang wanita,dia akan aman dari murka Allah,Yang Maha
Memaksa. Barangsiapa melakukan mut'ah dua kali,dia akan dikumpulkan
bersama orang-orang baik. Barangsiapa melakukan mut'ah tiga kali,dia
akan berdampingan denganku di syurga."
Semangat kata-kata
inilah yang mendorong para ulama kota ilmu Najaf,wilayah para
imam,melakukan mut'ah dengan banyak wanita.Seperti ulama Sayiid
Shadr,Barwajardi,Syairazi,Qazwani,Sayyid Madani,dan banyak lagi yang
lainnya.
Simaklah riwayat ini.Dari Sayyid Fathullah Al
KAsyani,meriwayatkan dalam tafsir Manhaj Ash-Shadiqin,dari Nabi
SAW,sesungguhnya beliau bersabda,"Barangsiapa melakukan mut'ah satu
kali,darjatnya seperti Husain AS;yang melakukan dua kali,darjatnya
seperti Hasan AS;yang melakukan tiga kali,darjatnya sama dengan Ali Bin
Abu Talib;dan barangsiapa melakukan mut'ah empat kali,darjatnya sama
seperti darjatku".
Sungguh tidak masuk akal.Katakanlah jika ada
seorang laki-laki jahat melakukan mut'ah sekali,darjatnya sama dengan
Husain AS;lalu mut'ah dua kali,naik lagi darjatnya.Semudah itu??Apakah
kedudukan Rasulullah SAW dan para imam sehina itu??Walau orang yang
melakukan mut'ah telah sampai pada darjat keimanan yang tinggi,apakah
darjatnya seperti darjat Husain,saudaranya,bapanya,atau datuknya?
Sang Imam Mut'ah dengan Anak Kecil
-------------------------------------------
Ketika Imam Khomeini tinggal di Iraq,aku bolak-balik berkunjung
kepadanya.Aku menuntut ilmu darinya sehingga hubungan antara aku
dengannya menjadi erat sekali.Suatu waktu disepakati untuk menuju suatu
kota dalam rangka memenuhi undangan,iaitu kota yang terletak disebelah
barat Mosul,yang ditempuh lebih kurang setengah jam dengan kereta.
Imam Khomeini memintaku untuk pergi bersamanya.Kami disambut dan
dimuliakan dengan pemuliaan yang sangat luar biasa selama kami tinggal
di salah satu keluarga Syi'ah yang tinggal di sana.Dia telah menyatakan
janji setia untuk menyebarkan fahaman Syi'ah diwilayah tersebut.
Ketika berakhir masa perjalanan kami kembali,di jalan,saat kami
pulang,kami melewati Baghdad dan Imam Khomeini hendak beristirehat dari
keletihan perjalanan.Maka dia memerintahkan menuju daerah peristirehatan
di mana di sana tinggal seorang laki-laki asal Iran yang bernama Sayyid
Shahib.Antara dia dan Imam terjalin hubungan persahabatan yang cukup
kental.
Sayyid Shahib meminta kami untuk bermalam dirumahnya pada malam itu,dan Imam Khomeini pun menyutujuinya.
Ketika datang waktu Isya',dihidangkan pada kami makan malam.Orang-orang
yang hadir mencium tangan Imam dan menanyakan padanya beberapa
masalah,dan Imam menjawabnya.
Ketika tiba saatnya untuk tidur
dan orang-orang yang hadir sudah pulang,Imam Khomeini melihat anak
perempuan yang masih kecil,umurnya sekitar lima tahun tetapi dia sangat
cantik.Imam meminta kepada bapanya,iaitu Sayyid Shahib,untuk
menghadirkan anak itu kepadanya agar dia melakukan mut'ah dengannya.Maka
si bapa menyutujuinya dengan merasa senang sekali.Lalu Imam Khomeini
tidur,dan anak perempuan itu ada dipelukannya,sedangkan kami mendengar
tangis dan teriakan anak itu.
Malam pun berlalu.Ketika tiba
waktu pagi,kami duduk dan menyantap makan pagi.Sang Imam melihat
kepadaku dan diwajahku terlihat tanda-tanda tidak senang hati dan
pengingkaran yang sangat jelas,kerana bagaimana mungkin dia melakukan
mut'ah dengan anak yang masih kecil padahal didalam rumah ada gadis yang
sudah baligh.
Imam Khomaini bertanya kepadaku,"Sayyid Husain,apa pendapatmu tentang melakukan mut'ah dengan anak kecil?"
Aku berkata kepadanya,"Ucapan yang paling tinggi adalah ucapanmu,yang
benar adalah perbuatanmu,dan engkau adalah seorang imam mujtahid.Tidak
mungkin bagiku berpendapat atau mengatakan kecuali sesuai dengan
pendapat dan perkataanmu.Perlu difahami bahawa tidak mungkin bagiku
untuk menentang fatwamu."
Lalu dia berkata,"Sayyid
Husain,sesungguhnya mut'ah dengan anak kecilitu hukumnya boleh tetapi
hanya dengan cumbuan,ciuman,dan impitan peha.Adapun
bersenggama,sesungguhnya ia belum kuat untuk melakukannya."Lihat juga
kitab Imam Khomeini yang berjudul Tahrir Al Wasilah,2/241,nombor 12,yang
membolehkan mut'ah dengan anak yang masih disusui.
Mut'ah dengan Wanita Bersuami
-------------------------------------
Sangat jelas,kerusakkan yang disebabkan oleh mut'ah sangat besar dan kompleks.
Diantaranya,pertama,menyalahi nash-nash syari'at,kerana menghalalkan apa yang diharamkan Allah.
Kedua,riwayat-riwayat dusta yang bermacam-macam dan panisbatannya
kepada para imam,padahal didalamnya mengandung caci maki yang tidak
diredhai oleh orang yang dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari
keimanan.
Ketiga,kerosakkan yang ditimbulkannya dengan
membolehkan mut'ah dengan wanita yang sudah bersuami,walau ia ada
dibawah penjagaan seorang lelaki tanpa diketahui oleh suaminya.Dalam
keadaan ini seorang suami tidak akan merasa aman kepada istrinya kerana
kemungkinan nanti istrinya nikah mut'ah dengan lelaki lain.Ini adalah
kerosakan di atas kerosakkan!Tak dapat dibayangkan bagaimana perasaan
seorang suami yang mengetahui istri yang berada di bawah perlindungannya
mut'ah dengan lelaki lain.
Keempat,para bapa juga merasa tidak
aman dengan anak perempuannya,kerana mungkin saja anaknya melakukan
mut'ah tanpa izinnya lalu tiba-tiba hamil entah dengan siapa.
Kelima,kebanyakan orang yang melakukan mut'ah membolehkan diri mereka
untuk nikah mut'ah tetapi akan berkeberatan kalau anaknya dinikahi
dengan cara mut'ah.Dia sedar bahwa mut'ah ini mirip zina dan aib bagi
dia tapi dia sendiri melakukan hal itu untuk anak orang.Kalaulah nikah
mut'ah adalah sesuatu yang disyari'atkan,mengapa kebanyakan bapa merasa
keberatan untuk membolehkan anak perempuan atau kerabatnya melakukan
nikah mut'ah?
Keenam,dalam pernikahan mut'ah,tidak ada
saksi,pengumuman,keredhaan wali wanita,dan tidak berlaku hukum waris
suami-istri tetapi ia hanyalah seorang istri yang dikontrak.Pembolehan
mut'ah akan membuka peluang bagi pemuda-pemudi untuk tenggelam dalam
kubangan dosa sehingga akan merosak citra agama.
Jadi jelaslah
bahaya mut'ah dari sisi kehidupan beragama,moral dan sosial.Sehingga
mut'ah diharamkan,kerana mengandung bahaya yang banyak.
Dakwaan
pengharaman hanya khusus berlaku pada hari Khaibar adalah dakwaan yang
tidak berasaskan dalil.Di samping itu klaulah pangharaman mut'ah hanya
berlaku pada hari Khaibar,tentu ada penegasan dari Rasulullah yang
mengharamkan mut'ah.Makna perkataan bahwa nikah mut'ah diharamkan pada
hari Khaibar ialah bahwa pengharamannya dimulai semenjak hari Khaibar
sampai hari Kiamat.Adapun perkataan para ulama kami(ulama Syi'ah) adalah
mempermainkan nash-nash syari'at.
Betapa banyak orang yang melakukan mut'ah menghimpun anak dan ibunya,wanita dan saudaranya,bapanya....dan kekacauan lain.
Seorang perempuan datang padaku menanyakan kejadian yang menimpa
dirinya.Perempuan ini menceritakan bahwa ia pernah nikah mut'ah dengan
tokoh dan ulama berpengaruh,Sayyid Husain Shadr,dua puluh tahun yang
lalu,dan dia hamil.Setelah puas,tokoh ini menceraikannya.Ia bersumpah
bahwa ia hamil sebagai hasil hubungan dengan Sayyid Shadr,kerana tidak
ada yang mut'ah dengannya kecuali Sayyid Sahdr.Setelah anak gadisnya
dewasa,ia menjadi gadis yang cantik dan siap menikah.Tapi ibunya
menemukan sang anak telah hamil.Ketika ditanya tentang hal itu,ia
mengatakan bahwa ia telah menikah mut'ah dengan Sayyid Shadr dan
kehamilannya kerana nikah mut'ah itu.Sang ibu tercengang dan kehilangan
kendali dan mengatakan bahwa Sayyid Shadr itu adalah ayahnya.Lalu ibu
ini menceritakan kisah itu pada anaknya,darah dagingnya!Di Iran kejadian
seperti itu sudah tidak terhitung banyaknya!
Mari kita simak
firman Allah SWT,"Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah
menjaga kesucian dirinya sehingga Allah memampukan mereka dengan
karunia-Nya...."(QS An Nuur:33).
Barangsiapa belum mampu
menikah secara syar'i kerana sedikitnya bekal yang dimilikinya,hendaklah
dia menjaga kesucian diri sampai Allah mengaruniakan rezeki kepadanya
hingga dia mampu.Kalaulah mut'ah dihalalkan,nescaya Allah tidak akan
memerintahkan untuk menjaga kesucian dan menunggu sampai tiba waktunya
dimudahkan baginya urusan pernikahan.
Telah sama-sama diketahui
bahwa Islam datang untuk memerintahkan perbuatan-perbuatan yang utama
dan melarang perbuatan-perbuatan yang tercela.Islam datang untuk
mewujudkan kemaslahatan hamba dan agar jalan hidup mereka menjadi
teratur.Sebaliknya tidak diragukan lagi bahwa mut'ah akan mengacau
kehidupan.Mut'ah menyebarkan kerosakkan yang tidak terkira.
Sesungguhnya merebaknya praktik mut'ah akan menjerumuskan umat pada
meminjamkan kemaluan.Meminjamkan kemaluan artinya seorang lelaki akan
memberi isteri atau ibunya kepada lelaki lain.
Sangat
disayangkan fatwa-fatwa meminjamkan kemaluan ini banyak didengungkan
oleh para ulama Syi'ah,seperti As Sistani,Sayyid Shadr,Asy Syairazi,Ath
Thabathabai,Al Barwajardi.Kebanyakan mereka membolehkan para tamu
meminjam isteri mereka jika tamunya tertarik dan dipinjamkan selama tamu
menginap.
Merupakan kewajipan kita untuk memberi peringatan
kepada orang-orang awam atas perbuatan keji ini,agar mereka tidak
menerima fatwa para tokoh yang memperbolehkan perbuatan yang tidak
bermoral dan keji ini.
Perkaranya tidak hanya berhenti sampai
di sini,bahkan memperbolehkan melakukan sodomi kepada para wanita.Mereka
meriwayatkan beberapa riwayat dan menisbatkannya kepada para imam.
Ihwal Khumus
----------------
Sesungguhnya khumus,seperlima harta yang harus dikeluarkan oleh
orang-orang Syi'ah dari hasil usaha mereka,adalah sesuatu yang
dieksploitasi dengan cara yang sangat buruk oleh para ahli fiqh dan
mujtahid.Ia menjadi mata pencairan dan pemasukan para tokoh dan mujtahid
dalam jumlah yang sangat besar,padahal nash syari'at menunjukkan bahwa
kalangan awam orang-orang Syi'ah terbebas dari kewajipan membayar
seperlima harta mereka.
Membayar khumus hukumnya sekadar
mubah,dan tidak diwajibkan bagi setiap orang untuk
mengeluarkannya.Mereka diperbolehkan menggunakan harta tersebut
sebagaimana panggunaan harta lain atau penggunaan hasil usahanya.
Telha terjadi perlumbaan di antara para Sayyid dan mujtahid dalam
memperoleh khumus.Oleh sebab itu mereka berusaha menurunkan persentase
khumus yang diambil dari harta manusia dengan tujuan agar manusia
berbondong-bondong menyetorkan khumusnya kepada mereka.Maka di antara
mereka ada yang melakukan cara-cara setan.
Imam Khomeini adalah
orang yang sangat kaya raya dengan khumus ini.Ketika di
Iraq,kekayaannya berlimpah.Sehingga ketika berangkat ke Prancis dan
tinggal di sana,dia memiliki tabungan berupa wang dinar Iraq di samping
dolar Amerika yang didepositkan di bank Paris dengan bunga yang besar.
Di atas semua itu sesungguhnya silsilah dan keturunan adalah sesuatu
yang dapat diperjual-belikan.Barangsiapa menginginkan keturunan yang
terhormat yang disandarkan kepada ahlul bait,tidak ada jalan lain selain
datang kepada saudara perempuannya atau isterinya untuk datang kepada
Sayyid untuk nikah mut'ah dengannya atau dia membayar membayar sejumlah
wang sehingga dengan cara itu ia mendapat keturunan yang terhormat.
Inilah praktik yang tidak asing lagi di kota ilmu itu.
Aku teringat dengan sahabatku yang mulia,Ahmad Ash Shafi An Najafi.Aku
mengenalnya setelah aku meraih gelar mujtahid,kami menjadi teman yang
sangat kental walaupun umur berbeza jauh.Dia berkata
kepadaku,"Anakku,Hussain,janganlah kamu kotori dirimu dengan
khumus,kerana itu adalah harta yang haram."Kami terlibat diskusi yang
intensif sampai aku yakin bahwa khumus adalah harta yang haram.
Kitab Suci Lain
-----------------
Tapi yang paling berat dari penyimpangan Syi'ah adalah adanya kitab
suci lain selain Al-Quran dan mengatakan bahwa Al-Quran itu palsu.Ketika
membaca dan meneliti referensi kami yang mu'tabar,aku mendapatkan
nama-nama kitab lain yang diklaim oleh para ulama kami bahwa semuanya
diturunkan kepada Rasulullah SAW dan bahwa kitab-kitab itu dikhususkan
untuk Ali RA.Kitab-kitab tersebut adalah Al-Jami'ah,Shahifah An
Namus,Shahifah Al-Abithah,Shahifah Dzuabah As-Saif,Shahifah
Ali,Al-Jufr,Mushaf Fatimah,Al Quran.
Tentang mushaf
Fathimah,dari Ali bin Said dan Abu Abdullah AS(Ja'afar As Shadiq),dia
berkata,"Kami memiliki mushaf Fathimah,di dalamnya terdapat ayat dari
kitabullah,dia menekankan kepada Rasulullah dan keluarganya dan ditulis
langsung oleh Ali dengan tangannya."(Bihar Al Anwar,26/48).
Jika kitab itu didiktekan oleh Rasulullah dan ditulis oleh Ali,mengapa
beliau menyembunyikan dari umatnya?Allah SWT berfirman,"Wahai
Rasul,sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari tuhanmu.Dan jika tidak
kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu,bererti kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya...."(QS Al-Maidah:67).
Tentang
Al-Quran,sepakat ulama dan mujtahid kami bahwa Al-Quran satu-satunya
kitab yang telah berubah di antara kitab yang diakui oleh
Syi'ah.Al-Muhaddiths An-Nuri Ath-Thibrisi telah menghimpun semua dalil
dan bukti atas terjadinya perubahan yang besar-besaran di dalam Al-Quran
dalam kitabnya yang ia beri nama Pemutus dalam Menetapkan Terjadinya
Perubahan dalam Kitab Tuhan segala tuhan(Fashlu al-khithab fi Ittsbati
Tahrif Kitabi Rabbi Al-Arbab).
Dalam kitabnya dia telah
menghimpun seribu riwayat yang menyatakan telah terjadinya perubahan.Dia
menghimpun perkataan para ahli fiqh dan para ulama Syi'ah yang
menyatakan secara terus-terang bahwa Al-Quran yang berada di tangan
manusia pada hari ini telah berubah dari aslinya.
Al-Quran yang hakiki adalah Al-Quran yang ada pada Ali dan para imam sesudahnya hingga ia akan berada pada Al-Qaim.
Oleh kerana itu,ketika menghadapi kematian,Imam Al-Khaui berwasiat
kepada kami,para murid dan kadernya di hauzah,"Pegang teguhlah Al-Quran
ini hingga munculnya Quran Fathimah."
Sesungguhnya perkara yang
paling aneh dan menghairankan adalah bahwa semua kitab ini telah
diturunkan dari sisi Allah dan dikhususkan bagi Imam Ali dan para imam
sesudahnya tetapi itu semua tersembunyi dari umat.Jika kitab-kitab
tersebut benar-benar dimiliki oleh Imam Ali,untuk apa disembunyikan?
Setelah berkelana dalam perjalanan yang sungguh meletihkan dan
menyakitkan,apa yang perlu aku perbuat?Apakah aku harus tetap dalam
kedudukan dan jabatan seperti sekarang ini serta mengeruk harta yang
sangat banyak dari orang-orang yang tidak tahu apa-apa dan berfikiran
sederhana atas nama khumus dan sumbangan dalam perayaan-perayaan lalu
menaiki kereta mewah dan nikah mut'ah dengan wanita-wanita
cantik?Ataukah aku harus meninggalkan kesenangan,menjauhi
perbuatan-perbuatan haram dan memekakkan kebenaran kerana yang diam dari
kebenaran adalah setan yang bisu.
Aku mengetahui bahwa
Abdullah bin Saba' adalah seorang Yahudi yang mendirikan Madzhab Syi'ah
dan aliran-aliran dalam islam.Dia menanamkan permusuhan dan kebencian di
antara mereka setelah sebelumnya diikat oleh cinta kasih dan keimanan
yang menyatukan hati mereka."Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang
yang beriman,padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri sedang
mereka tidak sadar."(QS Al-Baqarah:9)
Setelah aku menerbitkan
bukuku, Untuk Allah kemudian untuk Sejarah(Mengapa SayaKeluar Dari
Syi'ah),keluarlah fatwa dari kota ilmu tentang pengkafiran
diriku,pencabutan semua gelar keilmuanku.Semua hukum orang murtad
dijatuhkan kepadaku,dan diharamkan bagi kalangan Syi'ah membaca bukuku.
Sumber : http://alialjoofre.multiply.com/journal/item/5?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
"Mengapa Aku Keluar Dari Syi'ah" --Sayyid Husain Al-Musawi
======================================
Sayyid Husain Al-Musawi bukanlah nama yang asing di kalangan Syi'ah. Dia adalah ulama besar Syi'ah yang lahir di Karbala dan belajar di Hauzah hingga mendapat gelaran mujtahid.Dia juga mempunyai kedudukan yang istimewa di sisi Imam Ayatullah Khomeini.
Setelah melalui pengembaraan spiritual yang panjang,dia akhirnya keluar dari Syi'ah,kerana menemukan begitu banyak penyimpangan dan kesesatan.Tulisan ini disarikan dari bukunya,'Mengapa Saya Keluar Dari Syi'ah'. pertanggungjawabannya untuk Allah dan sejarah sebelum akhirnya dia dibunuh.
Aku lahir di Karbala,tumbuh di lingkungan orang-orang Syi'ah dan diasuh oleh bapaku,yang taat beragama.Aku belajar dibeberapa sekolah yang ada di kota hingga menjangkau usia remaja. Kemudian bapaku mengirimkuke sebuah Hauzah, semacam pesantren,di kota ilmu Najaf.Ini merupakan induk kota ilmu,tempat para ulama yang terkenal,menimba ilmu agama,seperti Imam Sayyid Muhammad Ali Husain Kasyif Al-Ghita. Dia adalah tokoh di Kota Ilmu.Semenjak itu aku mulai serius memikirkan masalah ilmu.Aku mempelajari mazhab Ahlul-Bait,tetapi di sisi lain aku mendapat celaan dan serangan terhadap Ahlul-Bait.
Aku belajar tentang masalh-masalah syari'at untuk beribadah kepada Allah tetapi di dalamnya terdapat nash-nash yang menyatakan kekafiran terhadap Allah SWT."Ya Allah,apakah yang aku pelajari ini?Apakah mungkin ini semua merupakan madzhab Ahlul-Bait yang benar?"
Sesungguhnya hal ini menyebabkan terpecahnya keperibadian seseorang.Kerana,bagaimana dia menyembah Allah sementara di sisi lain dia kufur kepada Allah? Bagaimana dia mengikuti sunnah Rasulullah sementara di sisi lain dia menyerangnya? Bagaimana dikatakan mengikut ahlul bait,mencintai dan mempelajari madzhab mereka,sementara dia manghina dan mengejek mereka?
"Turunkan rahmat dan kasih sayangMu Ya Allah.Jika bukan kerana rahmatMu,nescaya aku termasuk orang yang sesat, bahkan termasuk orang yang rugi".
Aku kembali bertanya kepada diriku,"Apa sikap para tokoh,imam dan orang-orang yang dianggap sebagai ulama?Apakah sikap mereka terhadap hal ini?Apa mereka melihat seperti yang aku lihat?Apakah mereka mempelajari apa yang aku pelajari?"
Aku butuh seseorang untuk mengadukan semua kebingunganku dan menumpahkan seluruh kesedihanku.Akhirnya aku mendapat petunjuk dengan mendapatkan idea yang bagus,iaitu melakukan study yang komprehensif dan mengkaji lagi semua materi pelajaran yang pernah aku dapatkan.Aku membaca semua yang aku dapatkan dari referensi,baik yang mu'tabar,maupun yang tidak.
Aku membaca setiap buku yang sampai ke tanganku.Aku merenung untuk mengkaji beberapa alinea dan nash-nash tersebut dan aku komentarkan berdasarkan pemikiran yang ada di dalam otakku.
Ketika selesai membaca referensi yang mu'tabar,aku mendapatkan sejumlah kertas,lalu aku simpan,semoga pada suatu hari nanti Allah menetapkan suatu keputusan bagiku.
Aku memohon kepada Allah dalam menjelaskan kebenaran ini. Akan banyak tuduhan,fitnah, dan usaha pembunuhan yang akan ditemui kalau seseorang membuka kesesatan Syi'ah, tapi aku sudah memperhitungkan semua itu, dan hal itu tidak menghalangku untuk melakukannya.
Orang-orang Syi'ah telah membunuh bapa para pemimpin kami,iaitu Ayatullah Uzhma Imam Sayyid Abul Hasan Al-Ashfani, seorang imam Syi'ah terbesar setelah masa keghaiban imam hingga sekarang.Tidak diragukan lagi bahawa beliau adalah seorang tokoh besar Syi'ah,namun,ketika beliau hendak meluruskan manhaj Syi'ah dan membersihkan khurafat-khurafat yang ada didalamnya,mereka menyembelihnya sebagaimana menyembelih seekor kambing. Sebagaimana mereka juga telah membunuh Sayyid Ahmad Al-Kasrawi ketika ia menyatakan berlepas diri dari penyimpangan-panyimpangan Syi'ah dan hendak meluruskan manhaj Syi'ah, mereka mencincang tubuh Sayyid Ahmad menjadi beberapa potong.
Masih banyak orang yang mengalami nasib sama kerana keberanian mereka dalam menentang aqidah yang bathil yang dimasukkan kedalam madzhab Syi'ah. Dan mereka juga menghendakki aku mengalami nasib yang sama.Namun hal itu tidak menggetarkanku.Cukuplah bagiku untuk menympaikan kebenaran,menasihati saudaraku,memberi peringatan kepada mereka,dan berpaling pada kesesatan.
Seandainya aku menginginkan kesenangan dunia,mut'ah(nikah kontrak)dan khumus(seperlima harta yang diinfakkan para penganut Syi'ah) telah cukup untuk mewujudkan semua itu,sebagaimana dilakukan orang selain aku yang menjadi kaya di daerahnya masing-masing. Sebahagian mereka menaiki kereta yang paling mewah dengan model paling mutakhir. Tetapi alhamdulillah aku berpaling dari semua itu sejak aku mengenal kebenaran.
Menganggap Najis Ahlussunnah
----------------------------------
Keyakinan yang tersebar diantara kami,kalangan pengikut syi'ah adalah pengutamaan terhadap ahlul bait.Madzhab Syi'ah semuanya dilandaskan atas kecintaan kepada ahlul bait.Berlepas diri dari orang awam,iaitu ahlussunnah,berlepas diri dari tiga khalifah dan Aisyah binti Abu Bakar kerana sikap mereka terhadap ahlulbait.
Yang mengakar didalam akal semua orang Syi'ah,baik yang muda maupun yang tua,orang pandai maupun orang bodoh,lelaki maupun perempuan,adalah bahawa sahabat telah melakukan kezaliman terhadap ahlul bait,menumpahkan darah mereka,dan menghalalkan kehormatan mereka.Yang ditanamkan keyakinan oleh para ulama dan mujtahid Syi'ah adalah bahawa musuh mereka yang terbesar adalah ahlussunnah.Hal itu kerana orang sunni dianggap najisdalam pandangan Syi'ah,hingga kalau dicuci seribu kali pun najisnya tidak akan hilang.
Hampir semuakitab Syi'ah yang aku pelajari penuh dengan bahasa yang kasar dan diluar akal sehat.Berbagai cacian,umpatan dan kata-kata kotor berhamburan disetiap kitab.Bahkan sering apa yang diungkapkan tidak memiliki logika yang waras.Bacalah Al-Kafi,Nahjul Balaghah,Al Ihtijaj,Rijal Kisyi.
Jika kita hendakmenelusuri semua yang dikatakan tentang ahlulbait,pembicaraannya akan memanjang.Sebab tidak seorang pun diantara mereka yang selamat dari kata-kata kkotor,kalimat yang buruk,atau tuduhan yang hina.Telah banyak dinisbatkan kepada mereka perbuatan yang tercela.
Bacalah riwayat ini,"Rasulullah tidak tidur sehingga mencium bahagian depan wajah Fatimah"(Bihar Al-Anwar,43/44).
"Rasulullah menyimpan wajahnya diatas dua payudara Fatimah."(Bihar Al-Anwar 43/78).
Sebuah penistaan yang sangat buruk,bagaimana Rasulullah,yang begitu mulia,melakukan hal yang tidakmasuk akal seperti itu
Nikah Mut'ah
----------------
Nikah mut'ah telah dipraktikkan dengan bentuk yang paling buruk,para wanita telah dihinakan dengan sehina-hinanya. Sebahagian besar mereka memuaskan nafsu berahinya atas nama agama di balik tabir yang bernama mut'ah.
Mereka telah membawakan riwayat-riwayat yang memberikan motivasi untuk melakukan mut'ah,menetapkan dan memperinci pahalanya,serta hukuman atas orang yang meninggalkannya.Bahkan mereka yang tidak mut'ah dianggap kafir.Ash Shaduq meriwayatkan dari Ash Shadiq,dia berkata,"Sesungguhnya mut'ah adalah agamaku dan agama bapakku.Barangsiapa mengingkarinya,berarti dia mengingkari agama kami dan beraqidah selain agama kami."(Man La Yahdhuruhu Al Faqih,3/366). Ini adalah pengkafiran terhadap orang yang menolak mut'ah.
Untuk menguatkan lagi mut'ah ini,nama Rasulullah pun dibawa-bawa,seperti ditulis dalam Man La Yahdhuruhu Al Faqih,3/366,"Barangsiapa melakukan mut'ah dengan seorang wanita,dia akan aman dari murka Allah,Yang Maha Memaksa. Barangsiapa melakukan mut'ah dua kali,dia akan dikumpulkan bersama orang-orang baik. Barangsiapa melakukan mut'ah tiga kali,dia akan berdampingan denganku di syurga."
Semangat kata-kata inilah yang mendorong para ulama kota ilmu Najaf,wilayah para imam,melakukan mut'ah dengan banyak wanita.Seperti ulama Sayiid Shadr,Barwajardi,Syairazi,Qazwani,Sayyid Madani,dan banyak lagi yang lainnya.
Simaklah riwayat ini.Dari Sayyid Fathullah Al KAsyani,meriwayatkan dalam tafsir Manhaj Ash-Shadiqin,dari Nabi SAW,sesungguhnya beliau bersabda,"Barangsiapa melakukan mut'ah satu kali,darjatnya seperti Husain AS;yang melakukan dua kali,darjatnya seperti Hasan AS;yang melakukan tiga kali,darjatnya sama dengan Ali Bin Abu Talib;dan barangsiapa melakukan mut'ah empat kali,darjatnya sama seperti darjatku".
Sungguh tidak masuk akal.Katakanlah jika ada seorang laki-laki jahat melakukan mut'ah sekali,darjatnya sama dengan Husain AS;lalu mut'ah dua kali,naik lagi darjatnya.Semudah itu??Apakah kedudukan Rasulullah SAW dan para imam sehina itu??Walau orang yang melakukan mut'ah telah sampai pada darjat keimanan yang tinggi,apakah darjatnya seperti darjat Husain,saudaranya,bapanya,atau datuknya?
Sang Imam Mut'ah dengan Anak Kecil
-------------------------------------------
Ketika Imam Khomeini tinggal di Iraq,aku bolak-balik berkunjung kepadanya.Aku menuntut ilmu darinya sehingga hubungan antara aku dengannya menjadi erat sekali.Suatu waktu disepakati untuk menuju suatu kota dalam rangka memenuhi undangan,iaitu kota yang terletak disebelah barat Mosul,yang ditempuh lebih kurang setengah jam dengan kereta.
Imam Khomeini memintaku untuk pergi bersamanya.Kami disambut dan dimuliakan dengan pemuliaan yang sangat luar biasa selama kami tinggal di salah satu keluarga Syi'ah yang tinggal di sana.Dia telah menyatakan janji setia untuk menyebarkan fahaman Syi'ah diwilayah tersebut.
Ketika berakhir masa perjalanan kami kembali,di jalan,saat kami pulang,kami melewati Baghdad dan Imam Khomeini hendak beristirehat dari keletihan perjalanan.Maka dia memerintahkan menuju daerah peristirehatan di mana di sana tinggal seorang laki-laki asal Iran yang bernama Sayyid Shahib.Antara dia dan Imam terjalin hubungan persahabatan yang cukup kental.
Sayyid Shahib meminta kami untuk bermalam dirumahnya pada malam itu,dan Imam Khomeini pun menyutujuinya.
Ketika datang waktu Isya',dihidangkan pada kami makan malam.Orang-orang yang hadir mencium tangan Imam dan menanyakan padanya beberapa masalah,dan Imam menjawabnya.
Ketika tiba saatnya untuk tidur dan orang-orang yang hadir sudah pulang,Imam Khomeini melihat anak perempuan yang masih kecil,umurnya sekitar lima tahun tetapi dia sangat cantik.Imam meminta kepada bapanya,iaitu Sayyid Shahib,untuk menghadirkan anak itu kepadanya agar dia melakukan mut'ah dengannya.Maka si bapa menyutujuinya dengan merasa senang sekali.Lalu Imam Khomeini tidur,dan anak perempuan itu ada dipelukannya,sedangkan kami mendengar tangis dan teriakan anak itu.
Malam pun berlalu.Ketika tiba waktu pagi,kami duduk dan menyantap makan pagi.Sang Imam melihat kepadaku dan diwajahku terlihat tanda-tanda tidak senang hati dan pengingkaran yang sangat jelas,kerana bagaimana mungkin dia melakukan mut'ah dengan anak yang masih kecil padahal didalam rumah ada gadis yang sudah baligh.
Imam Khomaini bertanya kepadaku,"Sayyid Husain,apa pendapatmu tentang melakukan mut'ah dengan anak kecil?"
Aku berkata kepadanya,"Ucapan yang paling tinggi adalah ucapanmu,yang benar adalah perbuatanmu,dan engkau adalah seorang imam mujtahid.Tidak mungkin bagiku berpendapat atau mengatakan kecuali sesuai dengan pendapat dan perkataanmu.Perlu difahami bahawa tidak mungkin bagiku untuk menentang fatwamu."
Lalu dia berkata,"Sayyid Husain,sesungguhnya mut'ah dengan anak kecilitu hukumnya boleh tetapi hanya dengan cumbuan,ciuman,dan impitan peha.Adapun bersenggama,sesungguhnya ia belum kuat untuk melakukannya."Lihat juga kitab Imam Khomeini yang berjudul Tahrir Al Wasilah,2/241,nombor 12,yang membolehkan mut'ah dengan anak yang masih disusui.
Mut'ah dengan Wanita Bersuami
-------------------------------------
Sangat jelas,kerusakkan yang disebabkan oleh mut'ah sangat besar dan kompleks.
Diantaranya,pertama,menyalahi nash-nash syari'at,kerana menghalalkan apa yang diharamkan Allah.
Kedua,riwayat-riwayat dusta yang bermacam-macam dan panisbatannya kepada para imam,padahal didalamnya mengandung caci maki yang tidak diredhai oleh orang yang dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari keimanan.
Ketiga,kerosakkan yang ditimbulkannya dengan membolehkan mut'ah dengan wanita yang sudah bersuami,walau ia ada dibawah penjagaan seorang lelaki tanpa diketahui oleh suaminya.Dalam keadaan ini seorang suami tidak akan merasa aman kepada istrinya kerana kemungkinan nanti istrinya nikah mut'ah dengan lelaki lain.Ini adalah kerosakan di atas kerosakkan!Tak dapat dibayangkan bagaimana perasaan seorang suami yang mengetahui istri yang berada di bawah perlindungannya mut'ah dengan lelaki lain.
Keempat,para bapa juga merasa tidak aman dengan anak perempuannya,kerana mungkin saja anaknya melakukan mut'ah tanpa izinnya lalu tiba-tiba hamil entah dengan siapa.
Kelima,kebanyakan orang yang melakukan mut'ah membolehkan diri mereka untuk nikah mut'ah tetapi akan berkeberatan kalau anaknya dinikahi dengan cara mut'ah.Dia sedar bahwa mut'ah ini mirip zina dan aib bagi dia tapi dia sendiri melakukan hal itu untuk anak orang.Kalaulah nikah mut'ah adalah sesuatu yang disyari'atkan,mengapa kebanyakan bapa merasa keberatan untuk membolehkan anak perempuan atau kerabatnya melakukan nikah mut'ah?
Keenam,dalam pernikahan mut'ah,tidak ada saksi,pengumuman,keredhaan wali wanita,dan tidak berlaku hukum waris suami-istri tetapi ia hanyalah seorang istri yang dikontrak.Pembolehan mut'ah akan membuka peluang bagi pemuda-pemudi untuk tenggelam dalam kubangan dosa sehingga akan merosak citra agama.
Jadi jelaslah bahaya mut'ah dari sisi kehidupan beragama,moral dan sosial.Sehingga mut'ah diharamkan,kerana mengandung bahaya yang banyak.
Dakwaan pengharaman hanya khusus berlaku pada hari Khaibar adalah dakwaan yang tidak berasaskan dalil.Di samping itu klaulah pangharaman mut'ah hanya berlaku pada hari Khaibar,tentu ada penegasan dari Rasulullah yang mengharamkan mut'ah.Makna perkataan bahwa nikah mut'ah diharamkan pada hari Khaibar ialah bahwa pengharamannya dimulai semenjak hari Khaibar sampai hari Kiamat.Adapun perkataan para ulama kami(ulama Syi'ah) adalah mempermainkan nash-nash syari'at.
Betapa banyak orang yang melakukan mut'ah menghimpun anak dan ibunya,wanita dan saudaranya,bapanya....dan kekacauan lain.
Seorang perempuan datang padaku menanyakan kejadian yang menimpa dirinya.Perempuan ini menceritakan bahwa ia pernah nikah mut'ah dengan tokoh dan ulama berpengaruh,Sayyid Husain Shadr,dua puluh tahun yang lalu,dan dia hamil.Setelah puas,tokoh ini menceraikannya.Ia bersumpah bahwa ia hamil sebagai hasil hubungan dengan Sayyid Shadr,kerana tidak ada yang mut'ah dengannya kecuali Sayyid Sahdr.Setelah anak gadisnya dewasa,ia menjadi gadis yang cantik dan siap menikah.Tapi ibunya menemukan sang anak telah hamil.Ketika ditanya tentang hal itu,ia mengatakan bahwa ia telah menikah mut'ah dengan Sayyid Shadr dan kehamilannya kerana nikah mut'ah itu.Sang ibu tercengang dan kehilangan kendali dan mengatakan bahwa Sayyid Shadr itu adalah ayahnya.Lalu ibu ini menceritakan kisah itu pada anaknya,darah dagingnya!Di Iran kejadian seperti itu sudah tidak terhitung banyaknya!
Mari kita simak firman Allah SWT,"Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian dirinya sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya...."(QS An Nuur:33).
Barangsiapa belum mampu menikah secara syar'i kerana sedikitnya bekal yang dimilikinya,hendaklah dia menjaga kesucian diri sampai Allah mengaruniakan rezeki kepadanya hingga dia mampu.Kalaulah mut'ah dihalalkan,nescaya Allah tidak akan memerintahkan untuk menjaga kesucian dan menunggu sampai tiba waktunya dimudahkan baginya urusan pernikahan.
Telah sama-sama diketahui bahwa Islam datang untuk memerintahkan perbuatan-perbuatan yang utama dan melarang perbuatan-perbuatan yang tercela.Islam datang untuk mewujudkan kemaslahatan hamba dan agar jalan hidup mereka menjadi teratur.Sebaliknya tidak diragukan lagi bahwa mut'ah akan mengacau kehidupan.Mut'ah menyebarkan kerosakkan yang tidak terkira.
Sesungguhnya merebaknya praktik mut'ah akan menjerumuskan umat pada meminjamkan kemaluan.Meminjamkan kemaluan artinya seorang lelaki akan memberi isteri atau ibunya kepada lelaki lain.
Sangat disayangkan fatwa-fatwa meminjamkan kemaluan ini banyak didengungkan oleh para ulama Syi'ah,seperti As Sistani,Sayyid Shadr,Asy Syairazi,Ath Thabathabai,Al Barwajardi.Kebanyakan mereka membolehkan para tamu meminjam isteri mereka jika tamunya tertarik dan dipinjamkan selama tamu menginap.
Merupakan kewajipan kita untuk memberi peringatan kepada orang-orang awam atas perbuatan keji ini,agar mereka tidak menerima fatwa para tokoh yang memperbolehkan perbuatan yang tidak bermoral dan keji ini.
Perkaranya tidak hanya berhenti sampai di sini,bahkan memperbolehkan melakukan sodomi kepada para wanita.Mereka meriwayatkan beberapa riwayat dan menisbatkannya kepada para imam.
Ihwal Khumus
----------------
Sesungguhnya khumus,seperlima harta yang harus dikeluarkan oleh orang-orang Syi'ah dari hasil usaha mereka,adalah sesuatu yang dieksploitasi dengan cara yang sangat buruk oleh para ahli fiqh dan mujtahid.Ia menjadi mata pencairan dan pemasukan para tokoh dan mujtahid dalam jumlah yang sangat besar,padahal nash syari'at menunjukkan bahwa kalangan awam orang-orang Syi'ah terbebas dari kewajipan membayar seperlima harta mereka.
Membayar khumus hukumnya sekadar mubah,dan tidak diwajibkan bagi setiap orang untuk mengeluarkannya.Mereka diperbolehkan menggunakan harta tersebut sebagaimana panggunaan harta lain atau penggunaan hasil usahanya.
Telha terjadi perlumbaan di antara para Sayyid dan mujtahid dalam memperoleh khumus.Oleh sebab itu mereka berusaha menurunkan persentase khumus yang diambil dari harta manusia dengan tujuan agar manusia berbondong-bondong menyetorkan khumusnya kepada mereka.Maka di antara mereka ada yang melakukan cara-cara setan.
Imam Khomeini adalah orang yang sangat kaya raya dengan khumus ini.Ketika di Iraq,kekayaannya berlimpah.Sehingga ketika berangkat ke Prancis dan tinggal di sana,dia memiliki tabungan berupa wang dinar Iraq di samping dolar Amerika yang didepositkan di bank Paris dengan bunga yang besar.
Di atas semua itu sesungguhnya silsilah dan keturunan adalah sesuatu yang dapat diperjual-belikan.Barangsiapa menginginkan keturunan yang terhormat yang disandarkan kepada ahlul bait,tidak ada jalan lain selain datang kepada saudara perempuannya atau isterinya untuk datang kepada Sayyid untuk nikah mut'ah dengannya atau dia membayar membayar sejumlah wang sehingga dengan cara itu ia mendapat keturunan yang terhormat.
Inilah praktik yang tidak asing lagi di kota ilmu itu.
Aku teringat dengan sahabatku yang mulia,Ahmad Ash Shafi An Najafi.Aku mengenalnya setelah aku meraih gelar mujtahid,kami menjadi teman yang sangat kental walaupun umur berbeza jauh.Dia berkata kepadaku,"Anakku,Hussain,janganlah kamu kotori dirimu dengan khumus,kerana itu adalah harta yang haram."Kami terlibat diskusi yang intensif sampai aku yakin bahwa khumus adalah harta yang haram.
Kitab Suci Lain
-----------------
Tapi yang paling berat dari penyimpangan Syi'ah adalah adanya kitab suci lain selain Al-Quran dan mengatakan bahwa Al-Quran itu palsu.Ketika membaca dan meneliti referensi kami yang mu'tabar,aku mendapatkan nama-nama kitab lain yang diklaim oleh para ulama kami bahwa semuanya diturunkan kepada Rasulullah SAW dan bahwa kitab-kitab itu dikhususkan untuk Ali RA.Kitab-kitab tersebut adalah Al-Jami'ah,Shahifah An Namus,Shahifah Al-Abithah,Shahifah Dzuabah As-Saif,Shahifah Ali,Al-Jufr,Mushaf Fatimah,Al Quran.
Tentang mushaf Fathimah,dari Ali bin Said dan Abu Abdullah AS(Ja'afar As Shadiq),dia berkata,"Kami memiliki mushaf Fathimah,di dalamnya terdapat ayat dari kitabullah,dia menekankan kepada Rasulullah dan keluarganya dan ditulis langsung oleh Ali dengan tangannya."(Bihar Al Anwar,26/48).
Jika kitab itu didiktekan oleh Rasulullah dan ditulis oleh Ali,mengapa beliau menyembunyikan dari umatnya?Allah SWT berfirman,"Wahai Rasul,sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari tuhanmu.Dan jika tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu,bererti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya...."(QS Al-Maidah:67).
Tentang Al-Quran,sepakat ulama dan mujtahid kami bahwa Al-Quran satu-satunya kitab yang telah berubah di antara kitab yang diakui oleh Syi'ah.Al-Muhaddiths An-Nuri Ath-Thibrisi telah menghimpun semua dalil dan bukti atas terjadinya perubahan yang besar-besaran di dalam Al-Quran dalam kitabnya yang ia beri nama Pemutus dalam Menetapkan Terjadinya Perubahan dalam Kitab Tuhan segala tuhan(Fashlu al-khithab fi Ittsbati Tahrif Kitabi Rabbi Al-Arbab).
Dalam kitabnya dia telah menghimpun seribu riwayat yang menyatakan telah terjadinya perubahan.Dia menghimpun perkataan para ahli fiqh dan para ulama Syi'ah yang menyatakan secara terus-terang bahwa Al-Quran yang berada di tangan manusia pada hari ini telah berubah dari aslinya.
Al-Quran yang hakiki adalah Al-Quran yang ada pada Ali dan para imam sesudahnya hingga ia akan berada pada Al-Qaim.
Oleh kerana itu,ketika menghadapi kematian,Imam Al-Khaui berwasiat kepada kami,para murid dan kadernya di hauzah,"Pegang teguhlah Al-Quran ini hingga munculnya Quran Fathimah."
Sesungguhnya perkara yang paling aneh dan menghairankan adalah bahwa semua kitab ini telah diturunkan dari sisi Allah dan dikhususkan bagi Imam Ali dan para imam sesudahnya tetapi itu semua tersembunyi dari umat.Jika kitab-kitab tersebut benar-benar dimiliki oleh Imam Ali,untuk apa disembunyikan?
Setelah berkelana dalam perjalanan yang sungguh meletihkan dan menyakitkan,apa yang perlu aku perbuat?Apakah aku harus tetap dalam kedudukan dan jabatan seperti sekarang ini serta mengeruk harta yang sangat banyak dari orang-orang yang tidak tahu apa-apa dan berfikiran sederhana atas nama khumus dan sumbangan dalam perayaan-perayaan lalu menaiki kereta mewah dan nikah mut'ah dengan wanita-wanita cantik?Ataukah aku harus meninggalkan kesenangan,menjauhi perbuatan-perbuatan haram dan memekakkan kebenaran kerana yang diam dari kebenaran adalah setan yang bisu.
Aku mengetahui bahwa Abdullah bin Saba' adalah seorang Yahudi yang mendirikan Madzhab Syi'ah dan aliran-aliran dalam islam.Dia menanamkan permusuhan dan kebencian di antara mereka setelah sebelumnya diikat oleh cinta kasih dan keimanan yang menyatukan hati mereka."Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman,padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri sedang mereka tidak sadar."(QS Al-Baqarah:9)
Setelah aku menerbitkan bukuku, Untuk Allah kemudian untuk Sejarah(Mengapa SayaKeluar Dari Syi'ah),keluarlah fatwa dari kota ilmu tentang pengkafiran diriku,pencabutan semua gelar keilmuanku.Semua hukum orang murtad dijatuhkan kepadaku,dan diharamkan bagi kalangan Syi'ah membaca bukuku.
Sumber : http://alialjoofre.multiply.com/journal/item/5?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
No comments:
Post a Comment